Tidak bisakah jika seorang Ayah tetap memerankan perannya ketika mereka beranggapan bahwa anaknya melakukan kesalahan?
•┈┈┈••✦ :💔: ✦••┈┈┈•
Hari ini Minggu, Danantya berencana mengajak Sera untuk lari pagi. Menurutnya, Sera itu pemalas dan jarang berolahraga makanya dia sering mengeluh pusing. Danantya pikir, dengan adanya dia sebagai sahabat kecil Sera, itu akan membantu perubahan Sera."Ma, Danan berangkat ya," pamit Danantya kepada Mamanya
"Berangkat kemana? Hari ini Minggu," jawab Mama
"Hari ini jadwal ngajak Sera olahraga."
"Oalah, ya udah kalau gitu hati-hati di jalan."
"Ma? Jarak dari rumah ke rumah Sera cuma beberapa meter."
Mama Danantya tertawa, "maksud Mama, pas kamu lari nanti sama Sera."
"Danan berangkat." Danantya menyalami tangan kedua orang tuanya
"Mau Baba tambahin lagi ngga uangnya?" tawar Baba
"Gak usah, Ba. Tapi kalo Baba maksa, Danan mau."
"Dasar anak ini." Baba hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya
"Assalamualaikum" Danantya kembali berpamitan
"Waalaikumsalam" jawab kedua orang tuanya
©
©Danantya sampai di rumah Sera, ketika hendak mengetuk pintu, tiba-tiba pintu justru terbuka dan menampilkan Ayah Sera yang berpakaian rapi.
"Eh! Danan?" sapa Ayah Sera
Danantya tersenyum dan bersalaman dengan Ayah Sera
"Iya om, Sera nya ada?"
"Sera ke pasar."
"Oh gitu ya, Om berangkat kerja?"
"Iya."
Hari minggu kerja? Pekerja keras juga Om Indra, pikir Danantya
"Kalo gitu, Danan nyusul Sera aja ke pasar. Permisi om, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam"
✼ • ┈┈┈┈┈┈ 🌻 ┈┈┈┈┈┈ • ✼
Bingung, itu yang sedang Sera alami. Dia bingung harus membeli buah apa, karena Ayahnya jarang sekali memakan buah, bahkan sebenarnya Ayahnya itu tidak menyukai buah. Namun, Sera selalu menyimpan beberapa buah di kulkas untuk stock.
"Jadinya beli buah apa, Neng?" tanya Ibu penjual
"Itu aja deh, Bu, pisang sama apel masing-masing satu kilo aja."
"Siap!"
"Tebakan Gue bener ternyata," ucap Danantya yang kini berdiri di belakang Sera
"Danan! Kamu tu, kok tiba-tiba bisa disini?" tanya Sera
"Om Indra bilang Lo kesini, jadi Gue susulin."
"Ini neng buahnya."
"Oh, ini Bu uangnya. Makasih," ucap Sera dengan tersenyum
"Biasanya kita ke pasar bareng, kenapa Lo tinggalin Gue?"
"Aku sengaja ke pasar pagi banget, takutnya rame banget kan, soalnya hari minggu," jelas Sera
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah dari Tuhan
Ficción GeneralBagaimana perasaan seorang anak, ketika rumah yang dulu penuh dengan kebahagiaan, kini menjadi rumah yang penuh dengan luka? Anasera Dahayu, salah satu anak yang merasakan hal itu. Atau mungkin bukan hanya dirinya saja yang merasakan? Rumah yang har...