17 - Hari Minggu Sera dan Ayah

46 19 5
                                    

Bisakah judul 'bab' kali ini menjadi kenyataan?

- Anasera Dahayu

•┈┈┈••✦ :💔: ✦••┈┈┈•


"Ayah ga usah pergi kemana-mana hari ini," ucap Sera sembari menuruni anak tangga

Jujur saja, Sera merasa tidak enak kepada Ayahnya tentang apa yang terjadi tadi malam, bukan tentang perkataannya kepada Luna, tapi wajah yang terlihat berani menatap mata marah Ayahnya itu

"Mengatur Saya?" Sera menggeleng

"Bukan gitu, Ayah."

"Saya mau pergi atau tidak, itu sama sekali bukan urusan Kamu," ucap Indra

"Sera cuma mau bilang ... seharian ini Sera ngga akan di rumah. Jadi Ayah ngga perlu pergi keluar."

"Sudah Saya bilang, itu sama sekali bukan urusan kamu." Indra menegaskan kalimatnya kembali

"Kamu mau pergi kemana pun terserah, Saya tidak peduli."

"Ayah pasti mau ke kedai Tante Luna, kan?" tanya Sera

Indra yang sudah berdiri di depan pintu mengurungkan niatnya untuk membuka pintu sejenak, tanpa menjawab pertanyaan Sera, Ia segera pergi keluar dari rumahnya

✼ • ┈┈┈┈┈┈ 🌻 ┈┈┈┈┈┈ • ✼

Sepasang sahabat berlawanan jenis ini terlihat seperti seorang pasangan dengan pakaian couple yang mereka kenakan

Sera menggunakan kaos putih dengan outer jeans dan celana yang berwarna senada dengan outer nya. Begitu juga dengan Danantya, Ia menggunakan baju yang benar-benar senada dengan Sera, padahal mereka tidak janjian sama sekali

"Kamu nyamain baju Aku!" protes Sera

"Ya Gue ngga tau kalo bakalan samaan kaya gini."

Ingat, kan? Sera meminta Danantya untuk menemaninya ke nail art pada hari minggu

"Aku mau ganti." Sebelum Sera beranjak pergi, Danantya mencekal tangan Sera terlebih dahulu

"Gak usah."

"Aku gamau keliatan kaya orang yang pacaran, Danan," ucap Sera

"Lo gamau dicie-cie in sama Gue?"

"APASI KAMU!"

Mau, lanjut Sera dalam batinnya

Sera yang tersadar akan pikirannya itu, lantas menggelengkan kepalanya

"Mikir apa sih, Ra?" lirihnya

"Lo ngomong apa? Gue ngga denger."

"Ngga," jawab Sera

"Yaudah buruan naik!" suruh Danantya

"Sebentar, kita ngga jadi ke nail art," ucap Sera

"Kenapa? Lo keliatan exited banget pas ngajak Gue, kenapa ngga jadi?" tanya Danantya

"Aku berubah pikiran, semalem juga Aku belum ngasih Kamu, Tante sama Baba oleh-oleh kan? Ini mau ngasih kamu salah satunya dulu," jawab Sera

Danantya menaikkan salah satu alisnya, "TARAAA!"

Sera menunjukkan sebuah kaos oblong berwarna putih polos dari dalam tote bag nya

"Satu punya Aku, satu punya Kamu. Jadi, Aku mau kita ngelukis aja di kaos ini."

"Gue ngga pinter ngelukis kaya Lo."

"Jangan minder kalo hasilnya ngga bagus, lagipula ini bukan perlombaan."

Hadiah dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang