00. Hoki

775 118 3
                                    

pukul 2 siang Jennie sudah bersiap mau pulang, kali ini ia pergi ke tempat penitipan bayi.

Pria itu tercengang saat melihat putrinya mendapat banyak hadiah dari pada para bibi.

" baby" sang anak berbalik menatap Didinya polos seraya memegang beberapa hadiah dari para bibi.

" didi" dia berlari pada jennie sambil tersenyum manis.

Para bibi menatap gemas interaksi keduanya. Mereka mengutuk suami mereka yang tidak seperti Jennie yang sayang anak.

" pantas saja anaknya menggemaskan, ayahnya saja begitu perhatian" celetuk salah satu bibi dan di anggukin yang lain.

" betapa malangnya aku memiliki suami pemabuk" seru Bibi lain menghela nafas.

" kita itu senasib jadi jangan merasa sendiri" para bibi saling menyemangati barharap suami mereka sama seperti Jennie yang perhatian. Para bibi ini belum tau saja masa lalu jennie kayak apa, kalau tau pasti mereka akan mengutuk diri sendiri.

Jennie menatap putrinya.

" sudah bilang makasih sama para bibi hum?" 

" cua, didi"

" bagus, itu baru anak didi" jennie menggendong putrinya dan berterima kasih pada bibi karna memberikan anaknya hadiah.

Para bibi mengangguk senang.

Jennie dan baby Lili pulang dengan raut senangnya, anak itu tak henti² berceloteh meski jennie sedikit bingung menerjemahkan ucapannya.

Baby Lili mendusel di dada Didinya karna anak itu tampak sangat mengantuk, tadi dia tidak sempat tidur siang karna keasikan bermain dengan anak² lain.

" tidur sayang" jennie memberikan anaknya empeng supaya putrinya cepat tidur.

Putrinya malah masuk kedalam baju kemeja milik sang Didi, rupanya anak buntel itu suka tidur di atas dada Didinya saat malam.

Pantas saja Jennie kalau malam tidur tidak pakai baju alias telanjang dada karna putrinya suka sekali tidur di atasnya.

Jennie tidak keberatan, dia tersenyum tipis dan menepuk² bokong sang anak di balik bajunya.

Perjalanan pulang kerumah tak memakan waktu, Kini keduanya telah sampai di teras rumah.

" aku kembali " suara jennie tidak besar dan tidak juga kecil hingga Rose dapat mendengarnya.

" kau sudah pulang di mana baby?" Jennie menunjuk kedalam bajunya bahwa sang anak didalam sana.

Rose menggelengkan kepala melihat kebiasaan putrinya kalau tidur.

" ayo masuk, kau pasti kelelahan menjaganya"

" tidak, aku tidak lelah istri" Rose mengangguk.

" bagaimana pekerjaanmu?"

" baik, semuanya berjalan lancar karna dukungan darimu dan baby"

Rose tersipu malu.

" aku tidak melakukan apapun"

" tentu saja kamu telah melakukannya, kamu sudah membantuku memantau pembangunan dan itu sangat berarti untukku" jennie tersenyum menggoda.

" sebaiknya kamu minum, jangan membual" rose menyerahkan air minum pada suaminya. Tentu saja jennie mengambilnya dan menegaknya hingga tandas.

" makasih banyak"

" hum, ayo baringkan baby di ranjang dan sebaiknya kamu istirahat dulu"

Jennie tidak membantah dan menuruti perintah istrinya.

Kembali Ke Tahun 2000 an✅️ ( Jenrose ft baby Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang