00: Kesempatan kedua.

822 90 11
                                    

Pukul 5 pagi Jennie rupanya terbangun dari tidurnya, pria itu segera mencuci muka dan pergi kedapur.

Pria itu kembali kekamarnya dan membuka lemari secara perlahan lahan agar istri dan anaknya tidak terbangun.

Pria itu sejenak terdiam melihat beberapa tumpukan makanan di lemarinya sendiri, pria itu tau alasan kenapa dia mengusir istrinya dari kamar karna takut makanan serta uangnya di curi oleh Rose.

Padahal makanan dan uang yang selama ini ia pegang hasil rampasan dari jerih paya istrinya bekerja di ladang.

Maafkan aku, aku janji akan menjadi lebih baik.

Jennie mengecup kening istrinya dan juga putrinya, pria itu melenggang pergi mengusap air matanya dan memutuskan memasak makanan enak untuk keluarganya.

Rose perlahan lahan membuka matanya, sudut mata wanita itu mengeluarkan air bening.

Dia menangis tapi dalam diam.

Hatinya sesak tapi juga sedikit lega, penantiannya selama ini agar suaminya berubah terkabulkan. Dia senang, tapi juga sedih.

Lukanya masih menganga dan belum bisa memaafkan suaminya, dia memang bodoh dan lugu tapi dia tidak naif membiarkan pria itu mendapatkan maaf darinya dengan mudah sebelum menunjukkan keseriusannya.

Di dapur jennie menumis sayur dengan daging yang telah di potong² kecil, lalu sayur dan daging itu di siram menggunakan saus tiram yang sangat harum.

Dia juga tak lupa memasak nasi dan juga membuat sup ayam untuk putrinya.

30 menitan berkutak di dapur, akhirnya masakan Jennie telah siap di hidangkan.

Pria itu tersenyum tulus lalu memutuskan membersihkan dapur sebelum istrinya bangun.

Pria tampan itu juga tak lupa membawa baju kotor kesungai, ia mencuci semua baju mereka dengan semangat 45.

Sementara di rumah rose terbangun saat mendengar ketukan di pintu rumahnya.

Ceklek...

" Bibi zhang ada apa?" Dia menatap wanita tua yang saat ini menatapnya gemas.

" biarkan bibi masuk karna bibi saat ini membawakanmu sesuatu" bibi zhang masuk kedalam di ikuti oleh Rose setelah mengunci pintu.

" di mana cucu bibi??" Tanya bibi Zhang tak melihat baby lili sedari tadi.

" dia di kamar bi, belum bangun karna ini terlalu awal untuknya bangun" tukas Rose mempersilahkan bibi zhang duduk di kursi kayu.

" aiyo,wanita tua ini padahal membawakan dia permen" bibi zhang sedikit mengeraskan suaranya hingga terdengar kedalam kamar.

Seketika mata bulat itu mengerjap dan perlahan turun dari ranjang kayu dengan susah payah.

Mendengar kata permen mata anak itu langsung melek dan segera berlari keluar dengan sempoyongan, takut nenek zhang pergi.

" eeeee...hang assmsmmbssaaas" ujar bocah kecil itu menatap bibi zhang polos.

Bibi zhang tertawa pelan karna dia tau sekali cara membangunkan bayi gemoy ini, rose yang melihat kedekatan bibi zhnag dan anaknya tersenyum tulus.

Meski bibi Zhang tidak paham dengan bahasa  alien baby lili, dia tetap mengangguk dan terkekeh pelan.

" ini nenek membawakanmu permen susu dari paman Luhan." Ujar nenek zhang membawa tubuh kecil itu keatas pangkuannya.

Selagi bibi zhang berbicara dengan putrinya Rose membuatkan teh untuk bibi zhang.

" bibi silahkan diminum" ujar Rose tersenyum.

" haiya,, anak ini selalu saja sungkan pada wanita tua ini. Bibi sudah bilang jangan membuat apapun untuk bibi aii..dasar anak nakal" bibi zhang mengomeli Rose karna tidak patuh dan rose hanya membalas dengan kekehan pelan.

" bibi jika memganggapku putrimu maka minumlah karna ini adalah hatiku untukmu" ujar Rose merayu, dan bibi zhang sudah pasti tidak menolak apalagi bayi yang sedang berada di gendongannya sedang tersenyum manis padanya...uh,.. bibi zhang hampir terkena di abetes saking manisnya.

" baiklah,,,baiklah,,, bibi akan meminumnya, anak ini" omelnya tapi bibirnya tersenyum.

Rose juga tersenyum di sambut oleh putrinya yang terlihat asik memakan permen pemberian bibi zhang.

" bibi lihat pria itu berubah? Apakah benar??" Rose mengangguk pada bibi zhang.

" tapi aku tidak percaya bibi, bisa saja dia hanya pura² supaya aku lengah dan dia akan menculik putriku untuk di bawah kekota." Rose terlihat khawatir.

" bibi tau kamu khawatir, tapi bibi hanya ingin mengatakan beri dia kesempatan sekali saja. Bibi tidak memaksa mu untuk percaya padanya tapi bibi hanya ingin kamu memberikannya satu kali lagi kesempatan, kita lihat apakah dia benar² berubah atau tidak" saran bibi Zhang sedkit menasehati Rose.

" tapi__"

" bibi paham dengan apa yang kamu takutkan, tapi nak, semua manusia pernah melakukan dosa tapi jika mereka ingin berubah alangkah lebih baik jika kamu mau memberikannya kesempatan. Manusia adalah makhluk sosial, kadang jahat kadang juga baik hm" potong bibi zhang membuat Rose terdiam.

" akan aku usahakan bibi tapi tidak janji, aku akan melihat apakah beberapa hari ini dia benar² berubah ataukah tidak? Jika dia tidak berubah maka aku tidak akan segan lagi padanya."

Bibi zhang mengangguk.

" baiklah, keputusanmu sudah tepat. Aiyaa..bibi lupa kalau hari ini bibi ada janji sama paman Dao" wanita tua itu menepuk dahinya.

Rose tertawa pelan dan segera mengantar bibi zhang keluar dengan baby lili yang senantiasa mengikut dari belakang.

" hati² bibi" seru rose.

" aiyaa anak ini seperti mau kemana saja wanita tua ini huh" omel bibi zhang hingga rose tertawa kembali, menurutnya bibi zhang samgat lucu.

Tbc

Kembali Ke Tahun 2000 an✅️ ( Jenrose ft baby Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang