00. Ke kota.

840 116 7
                                    

Siang hari Jennie telah bersiap untuk pulang, pria itu hanya bekerja setengah hari karna ini adalah hari pertamanya bekerja.

" Paman Roy, saya pamit pulang dahulu" pamitnya pada teman kerjanya di bagian pemotongan daging.

" ah pria Yuan, baiklah, kau pergilah!" Paman Roy menjawab.

Jennie mengangguk lalu berjalan menuju pintu keluar, saat di pintu keluar ada seorang gadis yang menatapnya malu².

" tuan muda Yuan, perkenalkan namaku Xu Yan, aku di bagian pemasaran. Mari berkencan" gadis itu menatap jennie dengan senyum malu², sejak pagi saat bertemu dengan jennie Xu yan menyukai pria itu.

Jennie menatap Xu yan dengan alis terangkat, di matanya gadis bernama Xu yan ini tidak ada harga dirinya. Seperti ulat keket yang ingin menempel di daun hijau bagai parasit.

" Nona Xu, bukan maksud saya tidak memberikan anda wajah tapi saya sudah menikah, saya adalah seorang suami dan juga seorang ayah. Jadi, mohon anda tidak mengganggu saya, atau saya melaporkan hal ini pada parlemen pernikahan!" Jennie menatap tajam kearah Xu Yan.

Gadis Xu itu ketakutan, parlemen pernikahan adalah ke jaksaan yang menakutkan. Bagi para gadis atau janda yang berniat menggoda suami orang, maka parlemen akan mengasingkan mereka ke sebuah pulau terpencil seumur hidup.

" maafkan saya tuan Yuan, saya tidak akan mengganggu anda lagi kalau begitu, permisi" gadis Xu segera berlari berlinang air mata.

Pria yang ia sukai rupanya telah menikah dan juga memiliki anak, gadis Xu merasa sakit dan patah hati secara sepihak.

Jennie tidak menghiraukan gadis itu dia malah pergi ke halte di mana bus menuju desanya baru saja tiba.

" saudara Jennie, anda sudah mau pulang??" Tanya seorang pemuda seumuran dengan Jennie, namanya Han Bao supir bus sekaligus teman baru Jennie.

" benar saudara Han, saya ingin menjemput istri dan anakku di rumah. Kami mau kekota, apakah saudara masih menarik hari ini hingga malam??"

Jennie menatap Han Bao penuh harap.

Han Bao tertawa pelan.

" tentu saja saudara jennie, saya akan menarik hingga jam 8 malam ada yang bisa saya bantu??"

Han Bao menatap jennie.

" saya ingin memesan empat kursi di bagian belakang, saya ingin makan malam di luar bersama keluarga saya serta berbelanja kebutuhan rumah suadara Han" jelas Jennie.

Han Bao mengangguk.

" baiklah, silahkan kamu ambil karcis ini dan bayar saja 10 sen per kursinya" saudara Han Bao menyerahkan 4 lembar karcis pada Jennie.

Jennie mengambil dan segera membayar 5 Yuan sekaligus bonus untuk saudara Han Bao.

" saudara Jennie, ini terlalu banyak!" Seru Han bao ketika jennie duduk di kursinya.

" aish, ambil saja sebagai bonus untukmu hari ini saudara Han" ujar jennie.

Han Bao hanya menghela nafas melihat kekeras kepala milik Jennie.

Tak lama buss pun berjalan menuju desa Yunan desa tempat tinggal Jennie dan keluarganya.

Nanti di tahun 2010 di ingatan Jennie, desa Yunan ini akan berubah menjadi kota kecil yang makmur di masa mendatang.

20 menit kemudian bus tiba di halte di desa Yunan, para penumpang segera turun begitu pula dengan jennie.

Dengan semangat Jennie berjalan menuju rumahnya yang tak jauh dari jalan raya.

" istriku, baby, Didi pulang!" Teriaknya di sambut oleh buntalan kecil yang begitu imut di balik gaun putihnya

" Didi" sambutnya malu² meminta di gendong. Jennie segera menggendong putrinya sambil terkekeh pelan.

" kamu baru tiba, ini minum dulu" Rose memberikannya minuman.

Jennie segera meminum hingga tandas.

" aarrkkhh sangat segara sekali, terimakasih istriku." Jennie tersenyum manis.

Pipi rose memerah, dia tersipu dan segera pergi kedapur meletakkan gelas ke tempat semula.

" istirahat dulu, kamu pasti capek" tukas Rose, tapi jennie membantah.

" tidak, aku tidak capek. Ayo pergi sekarang takut keburu malam, istriku"

Rose hanya menghela nafas.

" baiklah, ayo pergi" Jennie menggendong putrinya di tangan kiri sedangkan tangan kanannya ia gunakan menggandeng tangan istrinya.

" tidak perlu seperti ini, nanti di liat orang" rose tampak melepaskan genggaman suaminya.

Jennie cemberut lalu menatap putrinya seakan akan mengadu.

" baby, lihat ommi kamu dia menolak Didi" jennie pura² sedih.

Rose tercengang melihat kelakuan suaminya.

Baby menatap omminya melotot.

" camana pajabrdswlqjdnwmalsmsnsbsbeod, ommi!( jangan nakal sama didi, ommi!) " ketusnya melipat tangan didada.

Rose mendengus mendengarnya.

" iya, ommi tidak nakal kok baby" rose mengaitkan tangannya di tangan jennie dengan bibir mengerucut. Kesal dia tuh.

Jennie terkekeh melihat kedua orang kesayangannya begitu imut. Mereka pun memutuskan untuk pergi sebelum malam tiba.

" loh mau kemana kalian, kok udah cantik saja??" Bibi zhang menatap rose dan jennie bergantian.

" kami mau kekota bibi" jawab jennie sedangkan rose tampak malu².

" hahaha...baiklah, silahkan pergi ingat untuk berhati²" peringat bibi zhang.

" siap bibi!"

Jennie dan kelurganya pergi meninggalkan bibi zhang yang kini tersenyum tulus pada mereka.

" bahagia terus Rose, lili, bibi senang melihat kalian tersenyum kembali" gumam bibi zhang.

Tbc

Kembali Ke Tahun 2000 an✅️ ( Jenrose ft baby Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang