23. Kecewa kepada fabian

4 4 0
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨...
        𝘈𝘯𝘥 𝘦𝘯𝘫𝘰𝘺 𝘨𝘶𝘺𝘴....
BANYAKK TYPO MAAF⚠️⚠️

"Lo kenapa sejahat itu bian?" Bian terdiam saat melihat teman teman nya di depan nya, "maaf, gue terlalu obsesi sama rachael jadi gue ngelakuin ini semua" Ucap nya dengan penyeselan mereka hanya terdiam saja kecewa dan Marah menjadi satu mereka tak percaya bahwa sahabat nya sampai melakukan itu.

    Flashback....
Mereka semua berkumpul di area markas ravin dan galen di lapangan basket, farhan dan alan sedang memasak untuk makan malam, sisa nya sedang berkumpul untuk merencanakan sesuatu.

Rachaell berjalan ke arah dapur untuk membantu farhan dan alan masak, karena sudah merencanakan sesuatu, ravin dan galen masuk ke dalam dan menyudahi bermain basket ravin berjalan ke arah rachaell is melihat rachaell yang sedang fokus memasak, diam diam ravin tersenyum saat memerhatikan rachaell "Haell nya nata cantik" Gumam nya.

Rachaell yang merasa di perhatikan lantas langsung melihat ke arah ravin "what are you doing?" Ravin pun tersenyum dan menjawab "tidak ada aku hanya melihat masa depan aku aja" Rachaell yang mendengar itu memukul pelan "just kidding haell" Ravin pun duduk dan menemani rachaell memasak "kamu masak apa?" Rachaell mengabaikan ravin, "nanti aku jadi orang pertama ya yang nyobain masakan kamu" Rachaell lagi lagi mengabaikan ravin, dan ravin pun terus menerus mengoceh dengan rachaell yang masih mengabaikan nya "aku boleh kan jadi orang pertama yang mak-" Ucapan nya terpotong saat rachaell menyuapi makanan nya ke mulut ravin.

Ravin terdiam sambil memakan makanan itu "aku belum selesai bicara loh" Rachaell pun tersenyum
"kamu ngoceh mulu dari tadi nanti aku hilang fokus kamu mau di salahin?" Ravin hanya merollingkan mata nya saja "oh iya makanan mu enak loh haell" Rachaell tersenyum tipis "bagus deh kalo enak" Ravin pun mengangguk pelan "makanan nya udah enak tinggal jadi istri aku aja" Gumam nya dengan pelan namun terdengar oleh rachaell.

Saat makanan sudah siap mereka semua berkumpul untuk makan bersama sama "minum nya dong" Saat semua nya ingin menyantap makanan nya tiba tiba ravin menyetop kan mereka "sebelumm kita makan makanan nya gimana kalo kita foto duluu" Mereka semua pun setuju.

Saat sudah berfoto mereka pun menyantap makanan nya dengan lahap rachaell yang melihat teman teman nya lahap tersenyum tipis begitupun dengan ravin yang memerhatikan nya dari tadi.

"Vin" Sang empu menoleh karena panggilan "kita mau ke suatu tempat lo mau ikut ga?" Saat ravin menjawab rachaell menjawab nya dengan cepat "ravin gausah ikut, mendingan geng crystal di markas aja" Ravin menatap rachaell dengan tatapan sinis mereka yang mendengar itu terdiam sambil menatap sang ketua itu.

"Kita itu twilight harus saling bersama sama mau apapun masalah nya kita ga boleh pisah we are twilight trails, together forever and ever"

"Kitaa juga crystal masalah lo masalah kita juga gausah lo pendam sendiri tentang masalah itu, kita itu harus saling menguatkan dan selalu ada jadi lo ga perlu nyimpan masalah lo ituq sendiri crystal itu berlian dan berlian itu berharga, dan berharga itu pertemanan kita"

Mereka semua pun tersenyum dan menyatukan tangan mereka semua ravin dan rachaell pun menghitung "satu dua tiga..." "Twilight and crystal together" Semua nya bertepuk tangan dan bersenang senang namun di sana mereka kekurang satu orang yaitu...

"Eh twilight bukan nya ada delapan orang ya?"

"Bian.. "

Semua nya terdiam dan teringat sesuatu "ayo ketempat itu" Mereka semua pun mengangguk dan cepat cepat membereskan makanan nya.

Saat ini mereka semua di sebuah gedung yang sedang tak kecil tak juga besar mereka semua masuk untuk menemui seseorang "kalo udah masuk jangan ada yang emosi ya" Peringat ravin semua nya pun hanya mengangguk saja.

Saat sudah masuk di suatu ruangan mereka terdiam menatap seseorang yang duduk dibangku yang di rantai tangan dengan baju yang lumayan kotor dan rambut yang berantakan.

"Lo udah puas?"

Orang itu menatap mereka, orang itu menundukan kepala nya penyesalan nya ada pada dirinya ia merasa penyesalan yang sangat dalam di hati nya mereka semua menatap orang itu dengan tatapan kecewa sekaligus tak percaya.

"Cinta lo berlebihan"

"Lo terlalu obsessed, gue ga nyangka lo bisa ngelakuin ini semua keteman teman lo"

"Kalo lo cinta sama rachaell harus nya lo cukup kasih tahu perasaan lo kedia"

Orang itu masih terdiam dengan kepala yang menunduk "semua teman teman lo terluka gara gara permainan sialan lo itu" Orang itu masih terdiam saja "lo ga mikirin seberapa sakit teman teman lo?" Lagi lagi orang itu hanya terdiam saja "lo sekolah, lo udah sma, lo udah mau kuliah dan DIMANA OTAK LO?" orang itu masih terdiam.

"Lo kenapa bisa sejahat itu sama kita?"

"Apa yang lo pikirin sehingga lo tega nyelakain semua teman teman lo"

"Motif dari tindakan lo itu apa?"

Semua nya jadi terdiam ravin menghampiri rachaell yang sudah menahan amarah nya ravin memegang tangan rachaell supaya ia tenang ravin membawa rachaell sedikit mundur agar tak terlalu emosi ravin memegang tangan rachaell dan mengusap nya dengan lembut agar rachaell tetap tenang dan tidak lagi marah.

"Lo kenapa sejahat itu bian?" Orang itu adalah bian yap benar FABIAN PRATAMA teman rachaell teman mereka teman dari geng motor itu dan inti dari twilight, Bian terdiam saat melihat teman teman nya di depan nya, "maaf, gue terlalu obsesi sama rachael jadi gue ngelakuin ini semua" Ucap nya dengan penyesalan mereka hanya terdiam saja kecewa dan Marah menjadi satu mereka tak percaya bahwa sahabat nya sampai melakukan itu.
      Flashback off....

Rachaell mendekati bian walaupun ravin menahan nya dengan sangat kuat "jangan lo tunjukin diri lo lagi didepan kita, lo bukan inti dari twilight lagi" Bian pun menatap rachaell dengan tatapan sendu "tapi rachaell..." Rachaell menjauh dari bian "gaes gue mohon jangan keluarin gue" Semua nya terdiam arzan mendekati fabian dan membuka kunci rantai yang mengunci tangan nya "lo harus tanggung jawab sama semua yang udah lo perbuat" Bian pun menatap teman teman nya.

"Gue mohon, kasih gue satu kesempatan lagi"

Mereka masih saja diam dan mereka pun memutuskan untuk pergi dari bangunan tersebut bian dengan cepat menahan tangan ravin "vin gue mohon bantu gue buat bikin mereka maafin gue" Rachaell dengan cepat menyingkirkan tangan bian dia tangan ravin "gue bukan bagian dari kalian, jadi gue ga bisa bantu lo" Bian pun terdiam dan menahan tangan ravin "lo harus terima konsukuensi nya an" Bian pun terdiam ravin menyingkirkan tangan bian dengan pelan.

Ravin pun menepuk bahu bian untuk memberikan nya semangat "lo pasti bisa gue yakin" Ravin pun tersenyum dan langsung pergi, bian yang sendiri pun hanya terdiam melihat teman teman nya yang sudah jaug dari jarak nya.

"Seharus nya gue ga bego soal cinta, kalo gue bego pertemanan gue yang jadi korban nya"

         To be continued....
Pada nyangka arzan ga sih? Wkwk



psikolog with geng motor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang