#7#

82 11 5
                                    

Hai guys... finally bisa update juga di part War In Life😄 jadi selamat menikmati dan membaca ceritanya....
.

.

.

Sehun siang ini akan makan siang di tempat Baekhyun bekerja sekaligus mengajak kedua anaknya. Tentu itu atas permintaan putrinya dan sebagai orangtua mereka menuruti permintaan Naeun. Tadi Baekhyun juga sudah mengirim pesan jika Haowen dan Naeun sudah berada di cafe dekat tempat pemotretan Baekhyun. Sehun yang memang ada meeting dulu dikantornya berkata jika menyusul kesana. Namun saat ia sudah berada di lobby, seluruh pegawainya yang juga beristirahat terlihat bergerombol tepat didepan pintu utama kantornya. Sehun yang sedikitnya penasaran berjalan mendekati kerumunan itu dan ia terkejut karena kerumunan itu disebabkan oleh seseorang. Kim Jongin — pria tan itu dihadang oleh dua keamanan perusahaan Sehun. Tapi si tan itu tetap memaksa masuk hingga membuat pegawai yang memperhatikan dan berkerumun itu berbisik tentang hal negatif tentangnya.

"Tuan anda dilarang masuk! Mohon ikuti peraturan perusahaan kami! Jika atasan tahu anda akan terkena masalah!" Ucap salah seorang keamanan yang menghadang Jongin tapi tak digubris sama sekali oleh si tan.

"Lihatlah pria itu datang lagi." Bisik seorang pegawai wanita pada temannya.

"Iya, aku curiga. Jangan-jangan dia memeras tuan Oh. Atau jangan-jangan dia orang yang suka menyebarkan berita hoax tapi sebelum itu dia mengancam Tuan Oh dulu. Kau tahu kan Tuan Oh orang terpandang. Cih! Dasar pria gila!" Balas yang lainnya membuat kerumunan itu ricuh dan berakhir bubar. Mereka sempat mencibir dan melempari Jongin dengan kertas ataupun sampah sisa makanan dan minuman tepat kearah Jongin. Setelah kerumunan tadi bubar, Jongin yang terlihat berantakan dan wajahnya sedikit kotor karena terkena sampah bekas makanan itu langsung mendorong kedua keamanan yang lengah mencegahnya ketika melihat Sehun. Ia segera masuk dan mendekat pada Sehun, memegang tangan kiri pria pucat itu membuat Sehun langsung menghempasnya kasar.

"Sehun tunggu! Kumohon jangan menghindariku. Kita harus bicara Sehun." Pinta Jongin mengikuti arah jalan Sehun yang sepertinya akan keluar. Ia sedikit berlari dan berhasil menghadang jalan Sehun membuat pria pucat itu menatapnya nyalang. Para karyawan yang sepintas lewat memperhatikan keduanya membuat Sehun menggeram marah.

"Sialan! Ikut aku!" Titah Sehun, ia berbalik dan berjalan cepat menuju lift lagi diikuti oleh Jongin dibelakangnya. Mereka menuju lantai 15, tepatnya hanya terdapat ruang direktur utama dan ruang sekretaris. Ia menuju ruangan Kim Jongdae, asisten sekaligus sekretaris utama Sehun. Ia langsung membuka kasar pintu ruangan yang masih kosong karena Jongdae ia perintahkan untuk mengecek para trainee di perusahaannya. Jongin ikut masuk dan menutup pintu agar tidak ada yang menguping. Saat ia mendekati Sehun yang menampakkan wajah tak bersahabatnya, Jongin langsung menerima tamparan keras di pipi kanannya.

PLAK

"Apa kau tidak tahu malu?! Sudah kubilang berkali-kali jangan mengusikku, sialan!" Marah Sehun setelah menampar Jongin. Ia sama sekali tidak merasa bersalah pada Jongin, ia terlampau kesal dengan sikap pria tan dihadapannya ini.

"Sehun.. aku tidak mau berakhir. Aku tidak butuh uangmu.. aku hanya ingin dirimu, Sehun-aa" ucap Jongin dengan sekuat tenaga menahan tangisannya. Tangan pucat itu terkepal erat mendengar penuturan Jongin yang begitu memuakkan menurutnya.

"Apa kau tidak paham juga? Aku sudah berkeluarga! Apa yang kau inginkan dariku yang sudah beranak 2, hah?!!" Bentak Sehun lagi membuat Jongin mendekat dan meraih tangan yang lebih putih darinya itu.

"Bahkan aku tidak peduli soal itu, Sehun.. aku sangat mencintaimu dan aku ingin kau. Aku tidak peduli kau sudah beristri ataupun menjadi seorang ayah."

PLAK

Tamparan itu lagi dan lagi mengenai pipi Jongin. Kini mengenai pipi kirinya. Sehun sudah sangat geram dengan Jongin yang sangat keras kepala. Ia juga tidak paham dengan jalan pikiran Jongin yang sangat gila.

WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang