#18#

60 10 0
                                    

Hai guys Welcome Back....😄

Spesial banget buat bulan ini update di War In Life nih... kira-kira masih ada yang nungguin cerita ini ga si? Coba komen dong guys heheh

Heum yaudah deh openingnya jangan banyak-banyak ntar gumoh lagi yang baca🤣

Selamat membaca & enjoy guys...

.

.

.

Pagi harinya Jongin menyempatkan memasak untuk Eunwoo sebelum berangkat kerja, sedangkan Eunwoo masih mandi untuk berangkat ke kantor. Jongin memasak dengan hati yang berbunga-bunga karena semalam ia dan Eunwoo menghabiskan waktu bersama dan banyak bercerita tentang diri mereka masing-masing. Ia senyum-senyum sendiri saat teringat Eunwoo menenangkannya ketika bercerita tentang masa kecilnya dulu.

"Jongin? Bisakah kau membantuku memakaikan dasi ini?" Ucap Eunwoo membuat Jongin membalik badan menghadapnya. Jongin dengan senang hati membantu Eunwoo. Wajah bahagia itu juga bisa Eunwoo tangkap, ia mengamati lamat-lamat wajah manis tersebut yang sedang membenarkan dasinya.

"Kau bahagia sekali? Kuharap kau selalu seperti ini." Ucapnya lagi membuat Jongin menatapnya dengan tersenyum.

"Kau juga Eunwoo, aku tidak mau hanya bahagia secara sepihak." Jawab Jongin dengan senyuman yang mampu membuat Eunwoo tertular. Ia langsung mengecup bibir sewarna merah cherry itu dengan cepat.

"Tentu. Jangan khawatirkan aku."

"Aku memasak omelette, ayo kita makan." Ajak Jongin setelah merapihkan simpul dasi yang ia buat. Ia menggandeng tangan Eunwoo menuju kursi.

"Oh ya, aku membuatkanmu bekal makanan juga. Ada gimbap dan sedikit camilan." Lanjutnya lagi dengan semangat menjelaskan tentang bekal makanan yang ia buat. Eunwoo tersenyum menatap bagaimana wajah tan yang terlihat manis itu sedang berbicara.

"Iya-iya terima kasih..." setelah itu mereka hening dalam beberapa menit hingga Eunwoo kembali berucap sesuatu membuat Jongin tersenyum menanggapinya.

"Jongin, kau bilang sedang membangun rumah dan masih berhenti karena keuanganmu belum stabil lagi. Katakan dimana daerah rumahmu itu? Aku akan mengirimkan para karyawan pembangunan untuk melanjutkannya."

"Eunwoo, kau tidak perlu melakukan itu. Aku akan segera memulai membangunnya lagi."

"Sudah katakan saja dimana letaknya? Sisa pembangunan rumahmu biar aku yang tanggung. Kau tenang saja, ini bukan bentuk tanggungjawab atau apapun... sebenarnya aku memang memiliki keinginan membangun tempat tinggal saat akan menikah. Dan mungkin ini waktunya aku ikut andil membangun rumah untuk kita nantinya." Jelas Eunwoo membuat wajah Jongin merona. Ini adalah pertama kalinya ia diajak serius untuk membahas masa depan bersama pasangannya.

"Aku membeli sebuah rumah sederhana didaerah Itaewon. Belum pernah kutempati dan aku memilih membangun ulang rumahnya.." jawab Jongin membuat Eunwoo mengangguk mengerti.

"Baiklah, kirimkan alamat detailnya. Para pekerja akan datang nanti siang."

"Eunwoo... apa ayahmu sudah memberi kita restu?" Tanya Jongin tertunduk. Eunwoo tentu diam untuk memikirkan jawaban yang tidak menyakiti hati Jongin.

"Ayahku bilang saat itu kalau dia setuju... sudah jangan mengkhawatirkan apapun. Kau harus fokus pada kehamilanmu Jongin..." tenang Eunwoo membuat Jongin menatapnya teduh.

"Baiklah. Ah kau harus segera berangkat bekerja. Tuan Direktur harus mencontohkan para pegawainya yang baik-baik." Ucap Jongin menggoda Eunwoo. Mereka kemudian turun bersama dengan sesekali melontarkan candaan yang membuat Jongin bisa tertawa lepas.

WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang