9

828 52 0
                                    

Cahaya menerangi kamar Rama, mereka masih berpelukan dengan Reyya membelakangi Rama.
Reyya terusik dengan cahaya yang menyilaukan. Ia membalikkan tubuh nya. Tatapan nya bertemu dengan tatapan Rama

"Aaa!!" Teriak Reyya

"Hm? Kenapa kamu sekaget itu melihat ku" Rama dengan polos bertanya, rasanya ingin memukul wajah itu

"Gimana gak kaget, kamu tiba tiba di depan muka ku" ujar Reyya sambil menyentil dahi nya

"Sshh sakit tau" sambil mengusap dahi nya

"Bodoamat" Reyya langsung bangkit menuju kamar mandi

Rama masih mengusap dahi sambil menatap Reyya, ingatan sekilas membuat tersenyum

"Senyuman mu jelek sekali" mendengus mendengar ucapan Vika

"Diam, merusak suasana" memutuskan midlink

Di kamar mandi Reyya selesai ritual mandinya, lalu mengaca melihat wajahnya tapi ia melihat leher jenjangnya terdapat sebuah gambar bulan sabit dan titik kecil kecil

"Kapan aku betato?" beo Reyya. Menggosok gosok gambar berharap akan menghilang tapi tetap saja

Ia bergegas keluar untuk menanyakan kepada Rama, saat keluar keadaan kamar sepi 'kemana tu anak' batin Reyya sambil menoleh kanan kiri 'mungkin di ruang tamu' sebelum keluar ia berbajuan. Dengan dress putih sebatas lutut dan lengan pendek, tak lupa menambah riasan biar tidak pucat

Saat menuju ruang tamu terdapat ada canda tawa, sambil berjalan menuju bawah ia bisa di lihat sepasang suami istri sedang berbicara dengan ibu Rama dan seorang gadis cantik bernama Nayla duduk berdua dengan Rama yang memasang muka datar, tidak menghiraukan keberadaan sampingnya

Karna tidak mau mengganggu, ia menuju ke dapur. Rama sempat melihat keberadaan Reyya langsung menghampiri nya. Meninggal orang di samping nya

"Syangg" belum sempat menoleh, sepasang lengan melingkar di pinggang nya

"Kenapa ke sini" Reyya menyirit, melanjutkan jalannya menuju dapur tak lupa Rama masih melingkar di pinggang nya

"Aku tak nyaman, apalagi di samping ku menatap ku seperti om om" Reyya melepas lengan Rama, menghadap Rama yang memasang muka cemberut.

"Kembali gih, gak baik meninggalkan tamu apalagi ibu mu masih mengobrol dengan orang tua nya" mengelus pipi Rama. Memberikan kenyamanan dengan mengelus pipi

"Tapi kamu ikut juga" tanpa menunggu jawaban Reyya, Rama menarik Reyya menuju ruang tamu. Reyya hanya pasrah

Sesampai di ruang tamu, sepasang mata melihat ke arah nya. Mereka duduk berbeda kursi tidak di samping gadis itu. Dengan posesif memeluk pinggang Reyya disamping dan kepala di posisi kan ke dada Reyya

"Matenya Rama Dara?" Ujar ibunya Nayla

"Iya, semenjak kedatangan matenya dia selalu menempel seperti itu" tersenyum Dara sambil menatap anaknya

Orang tua Nayla mengangguk dan melanjutkan ngobrol mereka, di sisi lain Nayla menatap Reyya tak suka. Sadar ada yang menatap Reyya menoleh ke arah Nayla

Reyya menari narik baju Rama. "Rama..." Panggil Reyya

"Hm?" Sahut Rama tanpa menoleh sama sekali, ia masih memejamkan mata

"Kenapa dia menatap ku seperti itu" Rama membuka matanya, Rama melihat apa yang membuat Reyya sedikit ketakutan

"Jangan hiraukan dia" Rama menutup mata nya kembali, menghirup aroma Reyya yang menenangkan

Reyya menghela nafas, menoleh kembali apakah masih melihat dan yah masih. Bisa di simpulkan yang bernama Nayla itu sedang cemburu kedekatan nya dengan Rama




My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang