5

1K 58 1
                                    


Burung berkicau menyambut datangnya pagi.

Rama terbangun ketika mencium aroma sang mate, Pertama kali ia lihat adalah matenya sedang memandangnya

"Morning syng" Rama mengeratkan pelukannya

"Bisakah kau lepaskan? Aku ingin ke kamar mandi" Reyya memandang malas ke arah Rama

"Hm? Baiklah" pelukan ia lepas, Reyya langsung kabur menuju kamar mandi

Rama terkekeh melihat nya, ia ambil hp nya sambil menunggu Reyya

Tak butuh waktu lama, Reyya keluar dengan baju lengan pendek dan celana pendek selutut

Rama melihat itu menggeram, Reyya mendengar geraman seseorang ia menoleh ke arah Rama

"Ada apa? Kenapa kamu menggeram seperti itu"
Rama menatap datar Reyya

"Ganti baju mu"

Reyya mendatangi Rama dengan langkah di hentakan, Rama masih menatap datar. Sampai di hadapan nya ia tarik lengan Rama

"Aku lapar okey jadi ayo kita kebawah" ia tarik  lengan Rama untuk berdiri

Setelah berhasil dengan sekuat tenaga nya, ia seret Rama ke bawah. Perut nya keroncong sejak ia bangun

Di bawah tempat ruang makan, sudah diisi dengan keluarga Rama. Reyya tersenyum melihat nya lalu mempercepatkan langkah nya tak lupa ia masih menyeret Rama. Yang di seret hanya pasrah

"Pagi om Tante dan Kaka" tersenyum manis melihat ke mereka

"Pagi sayang, sudah aku bilang panggil lah 'ibu' " Reyya meringis dari balasan Dara

"Em belum terbiasa" cengir Reyya, Dara menggelengkan kepalanya sambil tersenyum geli dengan kelakuan mate anaknya

"Terbiasa lah" Reyya menoleh ke arah Rama yang hanya pokus dengan hp

"Hai kita belum kenalan, nama ku Lea Kaka kadung Rama dan di samping ku Mira mate ku" Lea dan Mira tersenyum ke arah Reyya

"Aa salam kenal, nama ku Reyya" canggung Reyya, saat ingin melanjutkan ucapan nya di potong oleh Rama

"Sesi perkenalan berakhir, apakah kamu lupa tadi meminta untuk kebawah karna lapar?" Kali ini ia menatap Reyya datar

"Tak salah kan perkenalan dengan keluarga mu?" Lirih Reyya membalas tatapan nya

"Bukan begitu, makanlah dulu setelah selesai makan baru berkenalan syang" lembut Rama sambil mengelus rambut Reyya.

Reyya menganggukan kepala dan tersenyum tipis. Makan pun di mulai, mereka pokus dengan makanannya tidak ada yang berbicara hanya kesunyian di antara mereka

.
.
.
.
.


Ruang tamu

Kedua orang tua Rama pergi keluar, tersisa lah anak anaknya dan mate mereka. Di ruang tamu mereka sedang menonton TV

Reyya tidak menyangka ternyata mereka tidak se kuno apa yang ia bayangkan, setaunya kaum immortal tidak mengenal tentang dunia manusia tetapi ada juga sebagian kaum immortal tau tentang dunia manusia

Ia melihat kedua sepasang mate sedang duduk berseberangan dengan bersandaran berdua, lalu ia menoleh ke samping nya terdapat ada Rama yang pokus menonton TV

Menyadari matenya melihat, ia menoleh Reyya. Reyya langsung menatap kembali ke layar TV, merasa gemas ia kecup sudut bibirReyya

Terkejut mendapatkan kecupan di sudut bibirnya, ia raba yang masih terasa. Semburan merah tercetak pipi

"Apa yang kau lakukan" geram Reyya

"Mencium mu, apalagi" smirk Rama

Ia maju kan badannya ke Reyya yang otomatis mundur,  pinggang nya di tarik untuk mendekat. Wajah mereka sangat dekat

"Kamu miliki ku syang, siapa yang berani merebut mu dari ku, akan aku rebut kembali" menatap dalam Reyya

Reyya mendengar itu terdiam, tidak tau harus apa dengan posisi yang terlalu dekat dan kata kata Rama

Lea dan Mira sedari tadi menonton mereka berdua, lalu mereka saling tatap dan tertawa kecil

"Tidak menyangka setelah menemukan matenya, ia bisa seromantis itu" Lea terkekeh pelan

"Yah kamu benar, biasanya dia akan bersikap datar dan dingin di saat ada yang mendekati maupun di luar kegiatan menatap datar" Mira menggelengkan kepalanya




My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang