Rumah tua di tengah tengah hutan yang lebat. Di isi seorang wanita di ikat ia tidak sendiri, ada bodyguard yang menjaga ketat"Lepaskan! Apa yang kalian lakukan ha!! Cepat lepaskan!!"
Wanita itu yaitu Nayla yang sedari tadi berontak terus menerus. Bukannya lepas ikatan nya malah menjadi lebih kencang
Bodyguard hanya diam saja, tidak ada membantu dan sebagian menyiapkan apa yang bos mereka perintahkan
Tugas bagian luar melihat mobil bos mereka, ia dengan sigap berdiri tepat samping pengemudi, orang itu keluar
"Malam Miss Rama, saya dan lainnya sudah menyiapkan yang anda butuhkan"
Rama berdehem saja, memutari mobil membuka pintu satu nya yang di isi Reyya. Keluar dari mobil Reyya melihat sekeliling merinding
Menggenggam tangan Reyya lalu berjalan diikuti bodyguard tadi, hampir sampai Reyya samar samar mendengar suara teriakan seorang gadis
Tapi suara itu seperti pernah ketemu siapa ya? Tanpa sadar mereka sudah sampai, mereka duduk di balik kaca penghalang
"Babe kamu duduk aja ya lihat dari sini, kamu bisa dengar pembicaraan ku dengan orang itu" mengelus rambut Reyya
Memasuki yang di balik kaca sana, seorang wanita dengan keadaan duduk di lantai tangan diikat pakaian acak acakan. Kepalanya menunduk sedari tadi
Rama menerima pisau kesayangan dari bodyguard nya
"Bangun kan"
Bodyguard melaksanakan tugas nya, dengan menampar wajah wanita itu. Ia bangun meringis lalu dongak
Di balik kaca Reyya terkejut ternyata yang diikat yaitu Nayla, walaupun tidak suka dengan Nayla tapi ia kasian melihat nya di siksa
Apalagi yang menyiksa di tangan Rama yang werewolf mempunyai wolf
"R-rama t-tolong aku" menatap Rama kesakitan
Bukannya kasian Rama hanya diam dengan datar tak lupa satu tangan nya memegang pisau kecil tapi tajam berdiri tak jauh dari Nayla
"R-rama kenapa k-kamu diam s-saja"
Masih diam memperhatikan kelakuan nya. Semakin banyak bergerak semakin Rama ingin menancapkan pisau kecil nya
"Karna anda sudah berhasil membuat milikku ingin menjauhi ku tapi ingat saya mempunyai banyak cara supaya milik saya tidak akan bisa menjauh" mengeratkan genggaman pisau
"Nayla saya diam bukan berarti saya membiarkan anda menyentuh maupun memiliki saya, saya diam karna ingin mengumpulkan kesalahan anda"
"Saya bisa saja di waktu pertemuan pertama membunuh anda tapi saya tahan karna Ibu saya tapi kali ini saya tidak tahan dengan kelakuan anda" smirk Rama
Berjalan perlahan mendekati Nayla, sedang kan dia panik berusaha melepaskan tali di tangan nya
Tanpa rasa bersalah Rama melepar tepat jantung Nayla yang terbatuk darah, ia ambil dengan paksa pisau nya lalu di lempar kembali sampai benar-benar tidak bernyawa lagi
Melihat itu Rama tersenyum senang, jiwa pembunuh nya kembali muncul. Nayla tidak bernyawa tapi Rama masih tetap menancap kan pisau kesayangan
Reyya ketakutan melihat Rama yang membabi buta menghabisi Nayla. Perlahan ia memundur meraih pintu keluar
Tiba tiba pandangan mereka bertemu dengan wajah cipratan darah, Reyya sudah ketakutan langsung membuka pintu dan kabur. Rama terdiam lalu smirk
"Maaf babe kali ini aku kasar sedikit hm"
Berlari menyusul Reyya, dari luar rumah Reyya berusaha menyalakan mobil
Dengan kecepatan wolf nya Rama berlari, Reyya melihat itu cepat cepat menancap gas mobil keluar. Dari kaca mobil bisa di lihat Rama menatap dengan mata kuning nya
Menghiraukan tatapan mata itu, Reyya pokus mencepatkan kecepatan mobil
"Ini dimana kenapa semuanya pohon, apa sejauh ini membawa Nayla ke tempat rumah itu"
Menoleh kanan kiri siapa tau ia menemukan kendaraan mobil lewat, tiba tiba ban mobil pecah dengan cekatan Reyya rem
"Haish apa lagi ini!!"
Ia keluar meriksa ban yang pecah, parah Reyya tidak bisa mengganti ban. Kembali ke dalam mobil mengetik seseorang
"Ban pecah babe hm"
Reyya menoleh di samping nya ada Rama dengan senyuman manis tapi menurut Reyya itu senyuman berbahaya
'shit'
Tanpa aba aba keluar, berlari meninggalkan mobil dengan Rama di dalam nya
Memasuki hutan kembali, melihat pohon besar ia sembunyi menormalkan nafas nya
"Hahh! Hahh!"
Tangan di tarik seseorang membenturkan ke pohon besar itu, Reyya terkejut di depan nya ada Rama tapi dengan muka masih cipratan darah
"P-pliss lepaskan aku, a-aku mohon" gemetaran Reyya
"No babe, aku tidak akan melepaskan mu karena kamu mate ku dan jangan kecapean berlari nanti akan menyebabkan keguguran"
"M-maksud nya" gugup Reyya
"Yess di dalam perut ini ada bayi mungil" sambil menunjuk perut Reyya
"G-gak gak m-mungkin!"
"Lepass!! Akhh lepaskan" Memberontak tangan nya di keatas kan
Rama mendekatkan jeruk leher Reyya, menghirup aroma matenya lalu mencium dengan lembut dan ia beri tanda kemerahan
Tangan satunya mencengkram pinggang Reyya, meremas pinggang nya mendekat kan lebih dekat
Rama tidurkan Reyya di bawah tanah, semakin ganas ia menyentuh Reyya
"Hmm mari kita sapa bayi mungil ini"
Menyentuh dari atas sampai bawah, Reyya pasrah tidak bisa melawan
Masih tidak menyangka ia mempunyai bayi di dalam perut nya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate
Random19/02/24 Hidup Reyya yang semulanya tenang, berubah saat ada kedatangan murid baru 🍃🍃🍃