6

909 52 0
                                    

Saat ini Reyya berkeliling masion Rama di ikuti maid yang sempat ia bertanya tentang masion. Masion ini benar benar luas kalau tidak bertanya bisa jadi Reyya tersesat.

Ia sudah berkeliling lumayan lama. Sedari tadi Reyya menguap sambil mendengarkan maid menjelaskan. Rama tidak ada karena ada rapat di kantor nya sedangkan Lea dan Mira entah kemana

"Aku sudah lelah" mengeluh Reyya menatap maid malas.
Maid tersebut tersenyum tipis

"Nona Reyya ingin ke kamar?" Reyya berfikir fikir sebentar. Pemilik masion ini tidak ada maka kesempatan ia ingin melihat dimana berada

"Aku ingin keluar ingin membeli cemilan"

"Maaf nona, nona Rama melarang keluar" Reyya mantap tak percaya, sungguh ia tidak di bolehkan keluar?? Harus di protes ini

"Kalau begitu antar kan aku ke kantor nya" maid terdiam, Reyya melihat itu menyirit heran lalu maid tersadar ia langsung bergegas keluar diikuti Reyya yang masih heran dengan sikap maid

.
.
.
.
.

Pertengahan jalan banyak pohon lebat di sekitar yang ia lewati, sungguh mengejutkan tempat berada masion di pertengahan hutan

Lama menunggu Reyya memutuskan untuk tidur tapi sebelum itu ia meminta supirnya untuk menyetel kan lagu

Reyya memejamkan mata nya, ia mencoba menerima Rama yang seorang werewolf atau di sebut dengan manusia serigala dan juga dia perempuan

"Nona Reyya, kita sudah sampai" Reyya terbangun, lalu melihat luar kaca mobil. Di depan matanya ia melihat gedung tinggi dan elegan

"Nona, Anda bisa langsung kedalam menuju lantai paling atas non di situ ruang Mis Rama" Reyya mendagapinya dengan mengangguk saja

"Langsung masuk aja nih? Gak minta ke resepsionis nya dulu?"

"Iya, non langsung saja ke ruang Mis Rama" supir terkekeh melihat gelisah Reyya

"Baiklah, kalau di marahin saya bilang 'bapak itu yang menyuruh ku' nah gitu" langsung keluar dengan pedenya setelah ia mengucapkan nya di dalam mobil

Memasuki gedung, tempat nya luas sangat nyaman untuk bekerja. Di lapisi dengan dedaunan hijau dan pot bunga, berasa kerja di hutan

Ia melihat lihat dimana tempat lif, berjalan kesana kemari. Reyya mengeluh prestasi tidak mendapatkan lif.  Lalu ia melihat dua orang yang sedang berbicara

Tanpa pikir panjang mendatangi nya, di lihat lihat dua orang tersebut keduanya  memiliki paras  cukup cantik nan tampan dengan penampilan keduanya tomboy

"Permisi mau nanya, tempat lif di mana ya? Soalnya saya sudah mencari kemana mana tetapi tidak ada" kedua orang tersebut saling pandang lalu menatap Reyya

"Ada di belakang dinding yang tertutup sedikit daun" berambut coklat sambil menunjuk

"Apa boleh kita antar? Karna kami baru melihat anda" berambut pirang

"Boleh, soalnya saya bingung takut nya salah" cengir Reyya

Lalu mereka menuju lif tersebut. Saat memasuki lif Reyya terkagum isi lif nya. Benar benar gedung serasa di hutan tapi sangat bagus

"Aa yah kalau boleh tau nama anda siapa ya"

"Nama saya Reyya" tersenyum tipis

"Nama yang bagus, nama saya Keyla" Keyla yang berambut pirang

"Dan nama saya Salya" Salya yang berambut coklat

Reyya mendagapinya dengan senyuman tipis, sungguh canggung rasanya. Ia baru pertama kali ini mendapatkan seseorang yang mau berkenalan dan tersenyum. Di sekolah ia tidak mendapatkan itu

Memencet tombol paling atas yang di mana tempat ruangan Rama

"Apa kau kenal dengan Rama?" Keyla menatap dengan heran, karna tidak sembarangan ke ruangan Rama

"Kenal, saya di sini cuman meminta izin" Keyla dan Salya  terkejut, apa hubungannya perempuan ini dengan Rama ??

"Sebelum nya tidak usah terlalu formal, apa anda teman nya atau ??" Salya menunggu jawaban Reyya yang ia melihat gelisahan nya

"Em ceritanya panjang" Keyla dan Salya saling tatapan lalu mengangguk kepala

"Baiklah tidak usah di ceritakan, kami teman dekat Rama" Reyya menatap tak percaya, ternyata di samping nya adalah teman Rama

Lif pun terbuka, Keyla dan Salya keluar diikuti Reyya. Tetapi Reyya tersandung dengan tali sepatu nya, ia memejamkan mata nya namun ia tidak merasakan apa-apa. Membuka matanya dan pertama ia lihat wajah Salya

Dengan posisi Salya meraih pinggang Reyya untuk menahan Reyya tidak terjatuh, saling tatap tatapan sampai mereka tersadar setelah mendengar suara seseorang

"Apa yang kalian lakukan" mereka berbarengan menatap seseorang yang tak lain Rama dengan tatapan datar nan dingin

Reyya menjauh kan dari Salya, ia ketakutan melihat Rama dengan mode serius. Sungguh rasanya ingin kabur tak sanggup melihat mode Rama ini

My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang