11

663 42 0
                                    

Mobil sampai di masion. Rama keluar memutari pintu mobil lalu membukanya. Dia angkat Reyya ke dalam gendongan

"Pak tolong masukkan mobil saya ke garasi"

"Baik"

Berjalan memasuki mansion, ruang tamu ia lewati sepi biasanya di tempati keluarga nya. Saat menaiki tangga tak sengaja pandangan melihat arah dapur 'ternyata di situ' lanjut menaiki tangga

Membuka pintu kamar nya merebahkan tubuh Reyya tak lupa selimut ia tarik menutupi tubuh nya

Cup

"Tidur yang nyenyak babe" saat ingin melangkah keluar. Tangan nya di tahan oleh seseorang. Melirik tangan lalu melihat Reyya

"Mau kemana" serak Reyya

Mendudukkan di pinggir kasur, mengelus rambut Reyya dengan lembut

"Mau bertemu dengan keluarga ada yang ingin ku sampaikan kepada mereka syang"

Mengerucutkan bibirnya Reyya meremes tangan Rama. Rama menahan sakit saat tangan di remas

"Why?" Tanya Rama

"Jangan memanggilku seperti itu" terdiam lalu terkekeh. Reyya melihat Rama menatap tajam

"Baiklah baiklah, jangan menatap ku seperti itu babe"

Menatap malas, Reyya membalikkan badan membelakangi nya

"Aku keluar ya, istirahat hm" tidak ada pergerakan, Rama tersenyum tipis 'ngambek nih'

Berjalan menggapai pintu keluar, saat menutup pintu Reyya memanggil nya lagi. "Rama..."

"Ya?"

"Jangan lama lama" setelah itu Reyya membalikkan badannya kembali membelakangi nya

Rama menggelengkan kepalanya. Setelah itu ia tutup pintu nya

...

Rama bergabung di meja makan, sudah di isi kedua orang tua nya sedang kan kakanya dan mate kakanya entah kemana

"Ayah aku sudah menandai mate ku" ujar Rama

Leo memberhentikan makannya. Menatap anaknya yang juga menatap nya. Dara mendengar itu senang

"Lalu"

"Setelah aku menandainya apakah akan ada terjadi sesuatu?" Tanya Rama

"Cukup menjaga mate mu. Di mana pun dia berada kau harus ada di samping karna kita tidak tau orang jahat dari manusia atau dari dunia kita"

"Dan juga kamu jangan terlalu kasar dengan nya sampai ibu tau, ibu tarik telinga kamu" tambah Dara

"Baik" menyantap makanan yang sudah di siapkan oleh Dara

"Mana Reyya? Apa dia sudah makan atau belum" ujar Dara

"Dia tertidur Bu habis aku bentak" Rama langsung menutup mulut 'aduh keceplosan' miris nya

"Apaa!!" Dara berdiri berjalan menuju Rama, tanpa aba aba di tarik telinga Rama

"Baru aja di bilangin jangan kasar dengan mate mu Ramaaa!!" Menarik telinga

"Aaa lepas Bu sakitt" ringis Rama

Leo hanya menatap saja tidak berniat memisahkan nya, tatapan nya beralih ke arah tangga. Di sana Reyya menuruni tangga sambil ngucek ngucek matanya

"Dara sudah, Reyya datang" Dara melepaskan

Mendengar itu, Rama menoleh kebelakang. Langsung berlari mendatangi nya memeluk Reyya. Hampir saja mereka terjatuh

"Syangg ibu menarik telinga ku, sakit" mengadu Rama, Dara mendengus lalu kembali duduk di samping suami nya

Reyya berjalan menuju meja di ikuti Rama yang masih memeluknya, menatap Rama meng isarat untuk duduk. Rama menurut

"Syang ayo makan, pasti kamu belum makan di kantor Rama" tuduh Dara. Rama mendengus memeluk Reyya

"Ah sudah makan Bu" senyum Reyya

"Sudah sudah, selesai kan makanannya" kalau sudah Leo mengucap 'selesaikan' maka mereka selesaikan dengan hening

"Kamu lama" tiba tiba Reyya berbisik. Rama mendengar itu meringis

"Maaf syang"

My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang