chapter 8

736 40 7
                                    

Baca dengan perlahan, agar bisa memahami situasi dalam cerita.

___________________♡♡♡♡♡______________

Sing dan zayyan kini berada di taman belakang dekat kampus yang mereka kunjungi untuk keperluan penelitian sing.

Duduk di bawah pohon yang rindang, zayyan dengan nyaman menaruh kepalanya di atas paha kanan milik sing, dengan telaten jari tangan sing mengelus kepala milik kekasih mungilnya itu dengan lembut sambil memperhatikan orang berlalu lalang di hadapannya.

Sudah 30 menit zayyan tertidur di pangkuannya, semenjak itu pula kaki sing kram kesemutan karena menahan beban di pahanya.

Sing dengan samar melihat leo berlarian mendekat ke arah mereka.

"Hmmmm, hmmmm. " zayyan bergumam lirih saat bibirnya tiba-tiba saja di cium sing.

"Mummpp...". Sing melumat bibir tipis itu kemudian, saat zayyan sudah membuka matanya.

Tentu saja zayyan kaget, bagaimana bisa sing membangunkannya dengan cara seperti ini.

Masih meneruskan aksinya tersebut, sing kini memegang rahang milik zayyan membuat pria manis itu terduduk.

Berciuman dengan cukup lama, keduanya bertukar saliva, zayyan memejamkan matanya menikmati lumatan yang lembut yang diberikan sing, tanpa sadar dengan nyaman zayyan mengalungkan tangannya di leher jenjang milik sing.

Sing tersenyum senang, ia semakin mengeratkan genggamannya di rahang milik zayyan.

Sampai akhirnya Leo tiba dihadapan mereka dengan nafas tersengal-sengal, memalingkan wajahnya seketika itu juga saat melihat sing dan zayyan berciuman dengan mesra.

Sing dengan lancangnya, mencium zayyannya itu di tempat umum.

Untung saja sekarang taman ini sedang sepi, hanya ada beberapa orang yang sibuk berlarian kesana kemari tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

"Uhukk, hukk". Leo pura-pura batuk.

"Hhhmm". Leo berdehem cukup keras.

Zayyan menoleh ke asal suara, ia sontak terkejut saat melihat leo yang sudah berdiri di depannya sambil menyilangkan tangan di depan dada, dengan ekspesi wajah tak bersahabat.

"Leo, kapan kau tiba?". Sing bertanya seolah terlihat bingung, padahal dia sendiri sadar kalau Leo akan menghampiri mereka sejak tadi.

"Maaf". Zayyan berucap dengan nada menyesal kepada leo.

Zayyan segera Menghampiri leo mencoba membujuk orang yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri itu, ia tau Leo pasti akan marah kepadanya karena melihat kejadian tadi.

Leo memanyunkan bibirnya, tidak merespon perkataan zayyan.

Membuat keadaan menjadi hening seketika.

Leo dengan sibuknya memainkan rumput yang ia tinjak dengan sepatu, mencoba terlihat acuh dengan zayyan.

Tiba-tiba saja sing memecah keheningan.

"Zayyan, ayo temani aku ke kantin" sing berucap sambil memegang tangan zayyan.

"Tidakk, aku ingin berbicara sebentar dengan zayyan". Leo dengan sigap langsung melepaskan tautan tangan tersebut.

"Tolong pergi dari sini, sing!" Leo berkata dengan tegas sambil menatap tajam ke arah sing.

my roomateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang