chapter 7

1K 51 10
                                    

Baca dengan perlahan, agar bisa memahami situasi dalam cerita.

__________________♡♡♡♡♡_______________

Sejak kemarin zayyan masih terbaring lemas di atas tempat tidurnya, sakitnya sudah reda setelah meminum obat yang leo belikan semalam hanya saja menyisakan rasa lemas di tubuhnya.

Sing masih setia memeluk kekasih mungilnya itu dengan erat di atas kasur, tidak berniat untuk bergerak sedikit pun karena takut menganggu tidur nyenyak si pujaan hati.

Sedangkan leo kini menyiapkan sarapan di dapur membuatkan bubur untuk zayyan, ia memasak dengan penuh ketulusan berharap zayyan menyukai masakannya dan memaafkannya nanti.

Setelah bergelut dengan alat dapur leo kemudian menghampiri zayyan yang terlihat masih tertidur pulas dalam dekapan sing.

Dengan langkah pelan leo menaruh nampan bubur tersebut di atas meja dekat tempat tidur zayyan, leo menepuk pundak sing pelan untuk memberitahu kalau ia sudah menyiapkan semangkuk bubur untuk zayyan makan.

"Singg, aku memasakan bubur untuk zayyan". Leo berbisik di samping sing.

Lantas sing pun menoleh menganggukan kepalanya menanggapi leo.

Leo sebenarnya cemburu melihat sing sangat menempel dengan zayyan, ia ingin juga merasakan pelukan hangat itu.

Melihat kedekatan sing dan zayyan membuat leo iri, ia harus lebih sabar lagi untuk bisa mendapatkan hati zayyan, tidak mau cereboh lagi seperti kemarin.

_________________________________________





























Sing mencoba membangunkan kekasihnya itu mengusap pelan surai berwarna hitam milik zayyan.

"Sayangg" sing berbisik lembut di telinga zayyan.

"Ayoo kita makan, kamu pasti lapar kan". Sing

Zayyan bergumam halus membuka perlahan mata indah miliknya itu, dilihatnya sing menarik lengkungan bibir menampilkan senyum yang manis. Membuat zayyan seketika ikut tersenyum manis menatap netra gelap milik laki-laki tampan di sampingnya.

Setiap kali zayyan melihat senyuman itu, ia merasa hatinya menghangat, berada di dekapan sing membuat zayyan merasa aman dan nyaman.

Rasanya dunianya akan baik-baik saja jika sing berada di dekatnya, tapi zayyan masih merasa bimbang dengan hatinya.

Ia masih belum bisa menerima sepenuhnya takdirnya saat ini, kenyataan bahwa ia menjalin hubungan terlarang dengan sing terkadang membuatnya merasa bersalah, ibunya pasti kecewa jika mengetahui hal ini.

Sudah seperkian menit sing dan zayyan hanya saling menatap penuh puja seolah berbicara hanya lewat mata mencoba memahami apa yang ada dalam pikiran satu sama lain.

Sing berpikir bagaimana caranya agar ia bisa terus memeluk zayyan, agar zayyan tidak pernah pergi darinya.

Sing berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak pernah meninggalkan kekasihnya itu, walau semesta nantinya akan memisahkan mereka pada akhirnya.

Yang saat ini sing inginkan hanyalah kebahagian bersama zayyannya, ia sudah lelah hidup sebatang kara tanpa cinta yang harusnya ia dapatkan dari dulu.

Tuhan sudah pernah merenggut kebahagian sing sedari dulu, kejadian di masa lalu membuat sing trauma dengan yang namanya perpisahan.

Bagaimana tidak? Kedua orang tuanya direnggut darinya sewaktu kecil, ia berjuang sendirian tanpa belaian kasih sayang manusia lain. Dikala masa sulit itu rasanya sing tidak sanggup menjalani hidup.

my roomateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang