"Hahahaha! Liat deh, cengeng banget."
"Buat malu aja ama keluarga."
"Udah kismin, ngemis lagi."
"Bodoh pula dia."
"Kuliat dia tadi bicara sendiri di kelas sendirian."
"Ihh masa? Ngerinya, uyy."
"Orang gangguan jiwa mah emang gitu."
"Masuk rumah sakit jiwa sana gih!"
"Jangan lupa juga nenen di panti asuhan!"
"Anak pembawa sial dan malapetaka emang beda ama yang laen."
"Buat malu."
"Ada ya anak kek dia."
"Ada dongs~ tuh buktinya."
"Kasian, auto jadi mainan pembully di sekolah ini atuh."
"Jangan deket-deket ama dia juga deh."
"Emang ngapa?"
"Soalnya, dia orang gila."
"Pffft, hahaha!"
"Puncak komedi dan lawakan bagus, bro."
"Yahahahaha!"
Adit terbangun dari mimpi buruknya, keringat dingin yang keluar dari tubuhnya dan tubuhnya bergetar karena rasa takut mulai menjalar kedalam dirinya.
Gelisah tentunya, hari ini adalah hari senin dan ia tidak boleh terlambat menuju ke sekolah.
Ia buru-buru langsung kedalam kamar mandi dan membersihkan diri.
Ketika ia sedang di dalam kamar mandi, Arka baru datang dan membawa seragam sekolah milik Adit.
Setelah berkutat di dalam kamar mandi, Adit keluar dari kamar mandi dan langsung memakai seragam sekolahnya.
Sesudahnya, Adit bergegas menuju ke pintu kamar rusunnya, tapi langsung dicegat oleh Arka dengan cara kerah belakang Adit ditarik dari belakang.
"A- apa?" Adit membalikkan badannya.
Arka memasangkan sebuah kacamata kepada Adit dan memasukkan roti berselai vanilla kedalam mulut Adit secara paksa, "Pakai dan makan."
Adit mengedipkan matanya beberapa kali karena bingung dengan situasi yang dialaminya, "O- oh, terimakasih."
Hening beberapa saat diantara mereka berdua, "K- kalau begitu, aku pergi dulu dan sampai jumpa lagi, A- Arka," Lanjutnya.
Adit keluar dari kamar rusunnya dan meninggalkan Arka yang menatap lamat dari belakang, "Sampai kapan kau berpura-pura?...." Gumam Arka.
. . . . .
Adit berlari sambil memakan rotinya, tidak apa-apa jika ia dikata tidak sopan karena makan sambil jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka N Adit [End]
Teen FictionSeorang pemuda yang bernama Aditama Dhirendra adalah korban bullying di sekolahnya dikarenakan Adit itu yatim piatu dan miskin serta dianggap gangguan jiwa karena sering berbicara sendiri. Adit memiliki sahabat yang bernama Arkatama Kansais yang se...