11 (Berat)

36 5 0
                                    

Adit terbangun dari tidurnya, hari ini adalah hari dimana Adit akan bersekolah dengan piket membersihkan kelas- ralat, tepatnya setiap hari.

Adit bangun dari tidurnya dan membersihkan badannya agar bersiap-siap ke sekolah untuk menuntut ilmu- ralat lagi, tepatnya menjadi samsak empuk.

Adit memakan roti berselai vanilla dan sebelum berangkat ke sekolah, Arka mendekati Adit dan memberikan sebuah gelang persahabatan.

"Untukmu dengan kedua temanmu."

Adit menerima gelang itu dan berpamitan dengan Arka.

. . . . .

Adit sampai di sekolah dengan selamat, karena Adit tepat waktu.

Adit terus berjalan ke kelasnya dan langsung membersihkan kelasnya yang sedikit berantakan.

Selama Adit membersihkan kelas, kerap kali Adit terus diganggu oleh teman-teman sekelasnya- sekali lagi ralat, sejak kapan mereka semua menganggap Adit sebagai teman kelas, palingan dianggap sebagai boneka saja.

Sesekali mereka mengotorinya lagi dengan cara membuang sampah, menumpahkan jus, mengambil sapu secara paksa.

Aksi yang paling parah adalah, menyembunyikan puntung rokok di tas Adit, alhasil Adit dituduh perokok oleh mereka semua.

Adit menyangkal itu dan mencoba menjelaskannya kepada si guru killer, tapi guru killer itu seperti seolah-olah berpihak kepada mereka.

Seperti biasa, Adit dihukum.

Hanya puntung rokok? Tidak, menyembunyikan botol alkohol di dalam tas Adit juga pernah dialaminya.

Bukan itu saja, Adit bahkan dipaksa minum alkohol dan merokok oleh mereka semua dan tentunya di dukung oleh Genggasta.

Secara terpaksa, Adit meminum alkohol itu karena dicekok paksa dan menghisap batang rokok hingga membuatnya sesak nafas.

Naas sekali, kembali ke waktu sekarang.

Adit selesai membersihkan kelasnya dan langsung duduk di tempatnya.

. . .

Tringgg!

Bel istirahat berbunyi dan semua murid langsung berhamburan menuju ke kantin, kecuali Adit yang menuju ke kelas Wisteria dan Sasha untuk memberikan gelang persahabatan.

Jika hubungan asmara tidak direstui, setidaknya hubungan persahabatan direstui, itulah yang diyakini Adit sekarang.

Namun, sepertinya itu hanyalah angan-angan saja.

"Mulai sekarang, pertemanan kita sampai disini saja." Wisteria menatap Adit dengan tatapan serius.

Adit melihat Wisteria dan Sasha dengan tatapan sedu, bisakah mereka tidak menjauhinya?

"K- kenapa?" Tanya Adit sambil mengeratkan tangannya.

"Karena akhir-akhir ini Genggasta sering menguntit kita berdua, jadi...." Lirih Sasha.

Ah, Adit paham sekarang alasannya, "Begitu, ya..... Baiklah, maaf karena telah merepotkan."

Adit langsung pergi dan tidak jadi memberikan gelang persahabatan kepada kedua mantan temannya tersebut.

Adit menyusuri lorong sekolah dengan perasaan hampa, benar-benar sendirian lagi.

Berbagi cerita tentang lara itu indah bukan? Namun, berbagi dengan siapa?

Baru saja Adit memasuki kelasnya, tubuhnya langsung ditarik oleh Dashad dari belakang.

"Lo! Pergi ke belakang sekolah, sekarang!" Ujarnya sambil menarik kerah seragam Adit.

Arka N Adit [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang