9 (Rasa)

65 7 6
                                    

Adit sudah berpakaian rapi untuk bersiap-siap berlamar pekerjaan di Minimarket Inalfa.

Arka mengajukan diri untuk menemani Adit di sana dan tentunya Adit menerima ajuan Arka.

Adit menggenggam tangan Arka agar tidak tersesat, Arka sendiri tidak merasa masalah tentang hal ini dan tentu saja akan mengikuti Adit ke manapun.

Adit dan Arka keluar menuju ke Minimarket Inalfa, sekalian bertemu dengan beberapa orang yang menatap Adit dengan berbagai tatapan.

Adit mengabaikan tatapan-tatapan itu dan fokus dengan tujuannya.

Adit terus bersenandung dan berjingkrak kesenangan karena Arka.

Betul, karena Arka baru saja menawarkan dirinya untuk ikut masuk ke sekolah Adit.

Tentunya Adit akan merasa aman jika ada Arka menemaninya dan bisa saja Adit terhindar dari pembullyan.

Adit kemudian mengoceh soal hal-hal apa saja yang bisa dilakukan secara bersama-sama di sekolah.

Arka sendiri mengiyakan seluruh rencana Adit yang dibuat.

. . .

Hingga sampailah mereka berdua di tujuan.

Segera Adit masuk kedalam dan menanyakan soal lamaran pekerjaan tersebut.

Namun, "Maafkan kami, lamaran tersebut sudah dicabut dan sudah tidak ada lagi lowongan pekerjaan disini."

Adit merasa kecewa dan harapannya pupus, kini membayar uang sewa kamar rusun pasti akan menunggak lagi.

Adit melirik Arka, "Arka, apa yang harus kulakukan sekarang?"

Arka menaikkan kedua pundaknya seperti tidak tau apa yang harus dilakukan sekarang.

Mungkin sudah takdirnya dan Adit berjalan keluar dari minimarket.

Baru saja beberapa langkah, "Dek! Dek! Saya baru saja mendapatkan kabar jika lowongan kembali dibuka karena anak pak bos saya mengalami kecelakaan!"

Adit mendapatkan harapan lagi dan merasa tidak enak, seperti rezeki orang diambil paksa.

Sepertinya betul jika Adit membawa kesialan saja.

Arka memegang bahu Adit untuk menyadarkannya agar tidak berpikiran jauh.

Adit langsung melamar pekerjaan dan menjadi kasir minimarket.

Cukup mudah, karena cukup menceritakan diri sendiri dan pengalaman kerja.

Tidak membutuhkan ijazah dan izin wali- ah, tentu saja Adit membutuhkan izin wali, walinya adalah Arka.

Kasir itu awalnya bingung melihat Adit berbicara sendiri dan mengatakan jika sudah mendapatkan izin dari sahabatnya.

Kasir itu mengiyakannya saja agar dirinya cepat mendapatkan pengganti.

Adit keluar dari minimarket, disusul dengan Arka setelah menatap lamat kasir tersebut.

Kalian pikir hanya Adit dan Arka serta si kasir saja yang berada di minimarket tersebut? Tidak, karena ada beberapa pelanggan yang kebetulan melihat interaksi Adit dengan tanpa sosok itu.

Adit terus berjalan dan menceritakan hal apa yang akan dirinya beli jika sewaktu saat nanti memiliki banyak uang.

Arka pun terus mengiyakannya saja dan menyuruh Adit untuk terus bersemangat saja.

Semenjak Adit mengatakan percaya sepenuhnya kepada Arka, kini Arka tidak mudah lagi emosi dan Adit juga senang bahwa Arka tidak lagi marah kepadanya.

. . .

Arka N Adit [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang