13 (Dan)

38 4 0
                                    

Arka dan Adit terus berjalan hingga sampai di Minimarket Inalfa untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Sandika yang sedang bekerja dibuat kaget karena mengetahui Adit bolos sekolah, "Bolos, enaknya kehidupan para remaja," Gerutunya.

"Jangan seperti itu- oh iya, tolong sampaikan pesanku kepada bos, bahwa aku telah berhenti bekerja mulai sekarang," Balas Adit sambil mengambil beberapa bahan dan bumbu masakan.

Sandika terkejut dan ingin melayangkan protes, tapi sebelum melayangkan protesnya, Sandika dapat lihat jika Adit sedang mengobrol dengan teman imajinasinya.

Entah kehidupan apa Adit jalani, Sandika tidak terlalu peduli dan akan menyampaikan pesan Adit kepada bosnya.

Setelah membeli keperluan sehari-hari, Arka dan Adit pulang ke rumah rusun.

Adit berpapasan dengan Ibu Elira yang sedang menyiram bunga anggrek, "Salam ibunda rusun."

Ibu Elira tertegun dengan senyuman Adit yang terlihat aneh, "Salam juga dan.... Kenapa kamu baru saja terlihat? Darimana saja kamu!"

Adit mengabaikan pertanyaan Ibu Elira dan kembali bersenandung.

Ibu Elira hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja, "Anak aneh-"

Tak!

Terlempar lah sebuah batu hingga membuat bunga anggrek Ibu Elira rusak, Ibu Elira segera melihat ke sekitar dan matanya secara tidak sengaja menangkap seorang pemuda asing yang membawa batu besar di kedua tangannya.

Ibu Elira langsung berlari meminta tolong kepada seluruh penghuni rusun.

Adit? Tidak peduli dengan situasi yang sedang keruh, hanya masa depan yang dipikirkan sekarang.

Arka dan Adit masuk kedalam kamar, kemudian memulai aktivitas yang telah direncanakan.

Adit merapikan barang belanjaannya dan Arka membersihkan kamar Adit.

Setelah merapikan barang, Adit langsung mulai memasak.

Arka yang selesai dengan membersihkan kamar Adit, dibuat terkesima dengan Adit yang memakai apron, "Cocok," Gumamnya.

Arka berjalan ke arah Adit dan memeluknya dari belakang, "Bersenang-senanglah."

Adit membalasnya dengan senyuman yang menampilkan barisan gigi-giginya.

Arka tanpa persetujuan Adit, langsung melepas seragam Adit dan menggantinya dengan pakaian kaos.

Adit sendiri membiarkan Arka berbuat seenaknya kepada Adit, lagipula juga tidak lama lagi Adit akan berhenti bernafas lusa nanti.

Arka membawa pakaian Adit yang kotor ke laundry terdekat.

Sedangkan Adit fokus berkutat di dapur memasak makanan favoritnya dengan Arka, Mie Gacoan Ala Akra.

Arka kembali dan melihat Adit yang memasak sebuah makanan sederhana yang membuat nostalgia bersama, "Engkau masih mengingatnya," Gumamnya.

Setelah memasak, Adit membawakan 2 porsi mie untuk Arka dan dirinya.

Mereka berdua memakan mie itu dengan lahap dan tentu saja diselingi dengan obrolan-obrolan ringan.

Adit tidak menyinggung sesuatu soal kematiannya, Adit hanya berfokus dengan masa kecil mereka berdua.

Arka senantiasa mendengarkan pengalamannya saat masih kecil.

"Kau tau Arka? Pada saat aku sedang bersembunyi di dalam lemari saat ayahku ingin mencambukku, kau ingatkan?" Tanya Adit.

Arka N Adit [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang