04

1.2K 141 2
                                    

Pagi ini di mansion Rodgers sedang di hebohkan dengan perkataan julid milik Savero.

Karena, pagi tadi Savero di suruh membangunkan Azrael oleh Albiru, dan hal pertama yg di lihat Savero saat membuka pintu kamar itu adalah wajah damai Azrael dengan paciffer di mulutnya.

Karena itulah sekarang Savero sedang mengejek Azrael, sang empu yg di ejek mendengus tidak suka.

Ingin marah, dia tau diri disini dia hanya menumpang.

"Hahahaha, emang ada ya, katanya umur 20 tahun kok masih ngedot"entah ucapan ke berapa kali yg di ucapkan oleh Savero.

Lihat saja wajah Azrael udah memerah malu, dia memandang tajam orang yg memberikan dia dot dan memasang kan paciffer saat tidur.

Tapi apa daya orang itu sedang tidak muncul, yg muncul adalah orang yg menyebalkan sebelas dua belas dengan Savero.

Siapalagi kalau bukan Azreen, yg kini sedang menahan tawanya.

"Sudah, makan makananmu Savero" Lerai Albiru yg jengah, dan kesian melihat wajah Azrael yg tertekan.

"Sebentar, perutku sakit hahaha" Sepertinya Savero ini tipikal orang yg gampang tertawa tapi julid.

"Kalau di pikir pikir dulu kau tidak seperti itu kian" Celetuk Albiru yg tidak mengalihkan pandangannya dari Azrael yg sedang menunduk malu.

Savero seketika terdiam dan menatap tajam Albiru, "itu dulu bang, dulu kiandra dan sekarang Savero itu berbeda iya gk bang Azreen" Dingin Savero dan beralih menatap ke arah Azreen dia juga sedikit menekan ucapannya di akhir.

"Jangan membahas itu di depan orang asing" Ketus Azreen tidak suka.

Azrael sendiri tidak mengerti apa yg mereka ucapkan sampai.....

"Jangan tinggalin kian"

"Peace an laper"

"Kebiasaan kalau laper itu ngomong"

"Tadi udah ngomong ya! "

"Abang sakit"

"Kita akan terus bersama kan? "

Azrael terdiam, ingatan siapa itu?

Albiru gelagapan saat melihat air mata turun begitu saja di pelupuk mata Azrael, pemuda itu langsung menghampiri Azrael.

"Hey kenapa menangis? Apa ada yg sakit? " Pertanyaan itu membuat Azrael sadar dari lamunannya, dia memegang pipinya yg basah.

Dia tidak sadar bahwa dia sudah menangis.

Azreen dan Savero sendiri juga di buat bingung

"Gk ada bang, kepala El cuman pusing dikit" Ucap Azrael meyakinkan Albiru yg terlihat khawatir.

"Kamu beneran gak papa? "

"Iya abang Al" Gemas Azrael melihat wajah Albiru yg sudah sangat khawatir, sedangkan Azreen yg mendengar panggilan itu menegang.

"Apa kau ingat pada seseorang? " Tanya Sean terdengar jelas nada mengejeknya, tapi Azreen tidak menyadarinya.

"Azrael" Batin Azreen.

"Apa lu bakal percaya kalau dia adalah orang yg kita cari dan tunggu, yg kita harapkan untuk bertemu kembali? "

Pertanyaan dari Sean membuat Azreen terdiam dengan sedikit keraguannya.

"Gak gue gak bakal percaya sebelum dia mengatakan nya " Batin Azreen.

Sean mendengus kesal mendengar ucapan dari Azreen, dia hanya bisa pasrah, mungkin hanya Azrael lah yg bisa melakukan nya sendiri.

Azrael 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang