19

656 78 7
                                    




.





.

































.

Tit

Tit

Tit























































Tit

"Semuanya jadi 378rb kak" Ucap seorang kasir indojuni

Azreen mengangguk dia mengeluarkan 4 lembar uang berwarna merah, lalu mengambil kresek belanjaannya.

"Ini kembaliannya kak" Ucap kasir itu lagi, tapi saat akan memberikan kembaliannya, pembeli tadi sudah tidak ada.

"Lah malah pergi, untung ganteng, eh tapi dia mirip sama salah satu Member A3S2..... " Gumam kasir itu

"...... Ah shit itu emang dia! Tuan muda Azreen, huaaa kenapa baru sadar sih kalau tau dari awal udh minta foto, berarti 2 pemuda lainnya itu tuan muda vero, lah terus bocah manis yg nyempil tadi siapa? "

Kita tinggalkan kasir satu ini......

"Udah? " Tanya Savero saat melihat Azreen keluar dari indojuni.

"El jangan terlalu banyak makan es krim, kau sudah habis 2 cup loh tadi" Bukannya menjawab perkataan dari Savero dia memilih menegur Azrael yg sudah menghabiskan es krim nya sebanyak 2 cup.

"Janji ini yg terakhir" Ucap anak itu

Azreen dan Savero hanya menghela nafasnya, masalahnya bukan hanya itu saja tapi ini sudah siang, mana panas, mereka tidak mau Azrael yg malah sakit.

Kalian pasti tau gimana kalau tuh bocah satu sakit.

"Dah lah ayok pulang, nanti di cariin sama para pawang lu" Ucap Savero yg sekarang menarik tangan Azrael

"Iye iye selow napa, mending gue sama Sean aja daripada sama lu! "

"Terserah"

.

Di sebuah kamar di kediaman 3 lelaki berpengaruh, terdapat Seorang pemuda yg masih setia memejamkan matanya.

Bukan hanya itu, tapi tidur pemuda itu yg gelisah dengan keringat dingin yg terus bercucuran.

"Hiks.... Bang... El" Gumam pemuda itu dalam tidurnya

"Zio, hey nak bangun, " Ucap risa mencoba membangunkan pemuda yg masih setia memejamkan matanya itu.

Ya pemuda itu adalah zio

"Zio.... " Panggil risa lagi dengan cemas

"Bang El! " Pekik zio yg langsung bangun dari tidurnya dengan keringat dingin dan jangan lupakan air matanya yg jatuh.

Risa sedikit terkejut dia langsung membantu zio yg sedikit oleng.

"Zio ada apa? Apa ada yg sakit? Tenang kan dirimu nak" Tanya risa khawatir apalagi sekarang zio yg menangis

"Hiks... Buna... Abang.... Hiks.... Bang El mana? " Tangis zio setelah lama terdiam dan mengatur nafasnya

Ah risa mengerti sekarang "tenang saja baby baik baik saja, dia tidak meminum racunnya" Ucap risa lembut, dia sedikit mengelus kening zio yg berkeringat.

Zio mengkerut kan keningnya, "berkat dirimu baby tidak jadi meminum susunya, saat kamu memanggilnya di tangga, terus kamu yg tiba-tiba pingsan, dan bersamaan dengan itu gelas yg berisi susu baby terjatuh" Jelas risa seakan tau dengan raut wajah zio.

Azrael 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang