06

1.1K 124 4
                                    

"Sakit! Bego" Gerutu Azrael yg di tarik kasar oleh Savero, terlihat 2 pemuda yg sedang duduk santai di sofa melirik ke arah mereka.

"Ada apa vero! Kenapa kau menyeret El seperti itu? " Tanya Albiru heran.

Brak

Savero mendorong pelan Azrael, tapi karena tubuh nya belum siap membuatnya harus pasrah mencium lantai.

Azrael menatap tajam sang empu yg seenak nya saja "apa! Mau marah! Inget lu cuman numpang" Dingin Savero.

Azrael sendiri sempat terdiam, dia sadar diri bahwa dirinya hanyalah orang baru.

"Vero! " Tegur Albiru yg berusaha sabar dengan kelakuan Savero.

"Apa?! Abang mau bela dia! Hari lagi panas makan es krim habis 2,selain itu dia juga membeli es"

Albiru dan Azreen terdiam, 'jadi ini kenapa Savero terlihat marah' itulah pikiran mereka.

Azreen sendiri yg mendengar itu sedikit marah, entah kenapa rasa nya dia ingin sekali mengukung anak di depannya ini.

"Berdiri jangan duduk sampai gue suruh lu duduk! " Dingin Azreen mutlak

Azrael cukup terkejut dia ingin berontak tapi tatapan Savero seakan akan dia ingin memakannya.

Ingin meminta bantuan ke arah Albiru, di tatap tajam oleh Azreen.

"Jangan lu pikir bisa minta bantuan sama bang biru" Ucap Azreen seakan akan dia tau pikiran Azrael.

Dengan mendumel dalam hati dia menjalankan perintah Azreen, sedangkan ke 3 pemuda itu kembali sibuk dengan HP dan laptop mereka.

"Sialan! Emang gue apaan! Dan kenapa si Azreen dia tau apa yg di pikiran gue! Apa dia cenayang? "

"Kayak......... " Ucap Azrael dalam batin, tapi perkataan nya terhenti, "kayak siapa? Kok gue ngerasa dejavu? Dan kenapa gue jadi rindu seseorang tapi siapa? Dan apa hubungan ke 3 pemuda di hadapan gue dengan 3 orang dalam mimpi gue? "

"Siapa sebenarnya gue? "

Itulah yg terus dipikirkan oleh Azrael, membuat wajah itu menampilkan beberapa ekspresi.

"Jangan memaksakan otak kecil mu El, kalau memang belum ingat jangan terlalu di paksakan" Tegur Albiru saat sadar Azrael yg sedang berpikir keras.

Ke 2 pemuda lainnya juga seketika menatap ke arah Azrael dengan alis yg di angkat, seolah bertanya kenapa.

"Gk ada" Jawab Azrael ketus

Sudah 3 jam Azrael berdiri, tentu saja dia merasa kesal, kaki nya seakan mau patah, "hiks... Kaki gue, sialan lu Azreen" Gerutu Azrael dalam hatinya.

Tentu saja dia membuat mimik muka kesal yg di tunjukan pada Azreen, yg terlihat lucu dimata mereka.

Yg sedari tadi mereka tidak terlalu fokus dengan pekerjaan mereka, tapi fokus mereka terarah pada Azrael, yg selama 3 jam ini selalu bisa merubah raut wajahnya.

"Baiklah hukuman mu selesai" Ucap Albiru yg beranjak dari duduknya.

Mendengar itu, Azrael seketika berbinar, dia ingin mendudukkan tubuhnya tapi badannya dengan cepat di gendong koala oleh Albiru.

"Eh bayi? Mau susu lagi gak bayi? " Tanya Savero dengan nada mengejeknya.

"Diam lu! " Kesal Azrael, tapi dia sama sekali tidak berontak, mungkin kaki nya sudah pegal jadi nerima saja.

"Awas aja kalau gue udah inget semuanya gue bantai kalian! Gue kan mantan.... Mapia" Ucap anak itu sombong.

Tapi tak lama anak itu terdiam, dia meletakan jari telunjuk nya di dagu, mata nya menatap ke atas seolah-olah sedang berpikir.

Azrael 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang