09

893 108 4
                                    

Disisi Azrael

Saat ini anak itu sudah berhasil keluar dari mobil orang misterius itu, karena mobil itu sempat berhenti, dan Azrael menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

"Kau akan pergi kemana bunny" Tanya orang misterius itu dengan seringai Nya.

Itu cukup mengerikan, tapi saat ini Azrael harus bisa tenang untuk menghadapi nya, ikatan di tangannya sudah terlepas.

Azrael menatap ke sekitar mencari sesuatu untuk bisa melawan musuh di depannya ini.

Dan Azrael mendapat ide, dia mengabulkan tanah lalu melemparkan nya pada lelaki misterius itu, melihat lelaki itu yg teralihkan Azrael kabur dengan cepat.

Dia menghiraukan kaki nya yg mulai terluka karena berlari dan menginjak baru baru kecil

"Sialan sialan sialan, gue harus ke tempat ramai sekarang" Umpat Azrael yg masih berlari.

Dia terus berlari sampai menemukan jalan yg cukup ramai, Azrael terdiam dia berusaha mengatur nafasnya.

Sungguh kepalanya saat ini wanga pusing, suara suara itu kembali terdengar.

"Kau hanyalah beban! "

"Kau itu samsak tinju kita"

"Sean jangan pergi kamu! "

"Heh cupu anak haram"

"Selamat tinggal tuan yg terhormat"

"Hahahaha dengan ini mafia terkuat akan menjadi milikku"

"El bangun"

"Maafin abang El"

"El... "

"El...... Bangun... "

"Bang El"

Azrael berjalan tak tentu arah, pikirannya masih berkecamuk apalagi ingatan ingatan asing itu terus menerobos masuk.

Sedangkan lelaki misterius itu mengepalkan tangannya kuat, saat Azrael sudah berbaur dengan ke ramaian.

Azrael berjalan tanpa melihat ke kanan dan ke kiri, dia menyebrang begitu saja.

Sampai

Ckitt

Sebuah mobil hampir menabrak Azrael, semua orang terdiam, sedangkan Azrael anak itu sudah pingsan.

"Eh tolong ada yg pingsan"

"Pak tanggung jawab dong lihat dia pingsan"

Suara warga mulai terdengar dan beberapa warga juga mendekati Azrael yg pingsan.

Disisi lain.

Ckiit

Ben mengerem mobil secara mendadak membuat sang tuan terkejut dan menatap ben tajam.

"Ma-maaf tuan tapi tadi saya hampir menabrak seorang pemuda" Gagap ben, dia sangat takut dengan aura tuan nya yg tak lain adalah agra.

Ya agra menjadi tuannya.

"Ceroboh, cepat keluar dan cek keadaan anak itu" Dingin agra yg kini mulai fokus dengan HP nya.

Ben mengangguk dia keluar dari mobil untuk mengecek keadaan pemuda yg hampir tertabrak oleh nya itu.

Agra merasa kesal saat mendapati pesan dari para bawahannya, bahwa Azrael masih belum di temukan.

Dia melempar HP nya begitu saja, lalu menatap keluar dimana ben yg malah mematung di tempatnya.

Azrael 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang