17

678 84 5
                                    

Mobil milik Marley dan ke 2 motor Candra, Arkana sudah sampai di depan mansion besar tengah hutan.

Mereka di sambut baik oleh para maid dan bodyguard.

Mereka keluar dari mobil dengan tatapan datar berbeda dengan sang MC kita yg asik memakan permen nya.

Arkana dan Candra pun turun di motornya jangan lupa tatapan datar yg mereka layangkan.

Mereka memasuki mansion itu dengan Azrael yg berada dalam gendongan Marlowe.

Terlihat keluarga morgen, agra sedang berada di ruang tamu, jangan lupakan bara juga ada di sanah.

"Aku ke kamar" Pamit Arkana yg hanya di balas anggukan oleh mereka.

Zio yg melihat itu hanya menghela nafasnya, sudah di pastikan abang ke 3 nya sedang merajuk, terbukti dengan tatapan prustasi milik Candra walau tertutup wajah datarnya.

Bara mengangkat alisnya, seolah bertanya ada apa "ikut gue" Dingin Candra pada bara yg hanya di balas anggukan oleh bara.

"Eh kata nya tuh 2 setan ada disini" Ucap mike pada Azrael yg kini sudah duduk di pinggir nya.

"Entah tanya aja sama papah mereka kan bawahan papah, pasti papah tau semua nya" Acuh Azrael

"Pah" Panggil mike yg sekarang beralih menatap ke arah Agra

"Ada apa dek? " Tanya Agra

"Mereka ada disini? " Tanya mike to the point

"Ya, kalian temui saja mereka, mereka ada di taman belakang, dan lagi katanya vero sama ren mereka akan datang kesini" Ucap Agra

Azrael dan mike langsung berdiri, mereka saling bertatapan seolah merencanakan sesuatu.

"Jangan melakukan hal yg aneh boy" Tegur Garen seakan sadar dengan tatapan ke 2 bocah itu, dan benar saja ke 2 bocah nya mendengus kesal.

"Dah lah ayah gk seru, ayok el kita main aja, oh iya kalau vero sama ren dateng nanti suruh ke belakang saja " Ucap mike yg sekarang menarik tangan Azrael

"Buna! El mau puding" Teriak Azrael

"Mike juga! " Teriak bocah satu lagi

"Jangan berteriak boy" Tegur risa yg keluar dari dapur

"Peace bun, gk lagi" Setelah mengatakan itu mereka berlari ke taman belakang.

Setelah itu seperti biasa hanya ada suasana dingin sekarang di ruang keluarga dengan kesibukan mereka masing-masing.

Itu sedikit membuat Ryan tertekan "dek kalau abang bikin bom rakit terus di lempar bakal rame gak ya? " Bisik Ryan pada zio yg langsung dapat tatapan datar dari zio.

"Lakukan saja kalau sudah lelah hidup" Dingin zio yg sekarang memilih beranjak pergi, bersamaan dengan bara yg pergi ke arah dapur.

"Kenapa bang? " Tanya zio heran tidak biasanya bara sendiri yg kedapur

"Tantrum" Balas bara setelah itu melanjutkan tujuan nya.

Zio sempat terdiam, tantrum? Bayi mana yg tantrum?

"Lah bukannya tuh 2 abang kematian lagi maen di belakang lantas abang kematian mana yg lagi tantrum" Batin zio heran.

.

"Yo bro lagi ngapa nih" Sapa Azrael sekedar basa basi

"Kagak usah basa basi, basi tau" Ketus seorang pemuda berambut merah

"Kagak ada yg lain apa tema basa basi nya" Celetuk pemuda satu nya lagi dengan rambut berwarna merah.

"Bentar ini kalian kan? Justin sama gara? " Heran mike

"Yaiyalah masa setan" Ucap si rambut merah aka gara dengan sewot

Masih ingat dengan mereka? Kalau lupa ada di book Azrael yg, Justin dan gara yg awalnya sahabat mike sama Azrael, tapi ternyata bawahan dari Agra.

"Yeh selow bambang, mau gue aduin lu sama papah" Ancam Azrael yg sekarang duduk anteng di kursi yg ada disana.

"Uh maen nya aduan kagak asik lu pada"

"Bentar nih, gue emang heran aja, perasaan kita gk ketemu tuh cuman 4 tahun deh tapi kok rambut kalian malah jadi kayak gini, dan mana jiwa berandal kalian" Ucap mike panjang lebara.

Dia sedikit terkejut dengan perubahan mereka, karena seingatnya Justin sama gara tuh dulu sebelum mereka berhenti sekolah, Justin sama bara ya berjiwa berandalan, mata julid, tapi tajam, tampilan urakan.

Dan lihat sekarang mereka terlihat lebih gagah dengan kemeja hitam yg mereka gunakan, walau tidak kontras bagi gara yg memili rambut merah.

Tapi jujur aura dominan mereka sangat terlihat, dan jangan lupakan otot mereka, bukan hanya itu tapi KENAPA MEREKA TERLIHAT LEBIH TINGGI!!!

Sudahlah kita tinggalkan mereka dan beralih pada Arkana.

Seperti yg di katakan bara pada zio bahwa ada yg tantrum, dan lihat saja sekarang bayi besar satu ini sedang terisak kecil di pelukan bara menghiraukan ucapan minta maaf dari Candra yg sudah mulai frustasi.

"Ayolah Ar maafin gue" Ucap Candra dengen memelas.

Arkana malah memeluk bara dengan erat, "Ar bisa gk sih ku jangan kekanak-kanakan! Jangan cuman karena dewi lu sampai kayak gini! " Bentak Candra yg mulai habis kesabaran nya.

Arkana tersentak kecil mendengar hentakan dari Candra, dia melepaskan pelukannya.

Bara sudah menatap tajam Candra "jangan pernah menaikan suara mu Candra" Dingin bara.

Arkana menatap Candra dengan mata nya yg memerah "iya gue kekanakan puas lu! " Balas Arkana dengan suara tak kalah tinggi membuat Candra terdiam mematung.

Dia salah, tidak seharusnya dia membentak Arkana.

Arkana beranjak dari duduknya tapi tangan bara membuat langkah itu terhenti "lepasin" Dingin Arkana dengan memberi tatapan dingin juga pada bara

Dia hanya ingin sendiri sekarang.

"Bara gue bilang lepas! " Arkana menyingkirkan tangan bara kasar, setelah itu dia memilih pergi dari kamarnya meninggalkan bara dan Candra.

"Puas lu! Harusny lu yg tau tentang sikap dia! Harusnya lu ngerti karena lu yg udah lama sama dia! " Dingin bara dengan tatapan tajam yg di arahkan pada candra.

Candra terdiam di tempatnya.

Arkana menghiraukan panggilan dari risa maupun Ryan, dia terus berjalan keluar dari mansion sampai tanpa sengaja bersenggolan dengan Albiru.

Mata mereka saling bertemu, sebelum Arkana dengan cepat memutus kontak mata itu dan langsung berlari keluar.

"Dia nangis? " Gumam Albiru

"Ada apa bang? " Tanya Savero

"Enggak ada kalian pergi aja main sama El, abang ada urusan bentar" Ucap Albiru yg masih menatap kepergian Arkana dengan motor nya.

"Al" Panggil bara

Albiru mengangkat alis nya seolah mengatakan ada apa?

"Bertengkar candra" 2 kata itu saja sudah membuat Albiru mengerti

"Ternyata drama waktu itu belum selesai" Gumam Albiru yg memijit pelipis nya

"Dan kenapa gue jadi terlihat sama urusan mereka, kenal aja baru beberapa hari! " Batin Albiru frustasi apalagi saat bara yg sekarang menarik tangannya.

"Tuhan, kemarin di kehidupan sebelum nya gue salah apa sih! Sampai harus terlibat dengan masalah pertemanan, dan satu yg harus di catat GUE GAK TAU CARA NENANGIN BAYI! " Frustasi Albiru

Mengingat kemarin saja ke 2 adik nya ikut turun tangan buat nenangin Azrael, mana Sean juga ikut mengejeknya.

.

.

.

.

.

.

.

Typo tandai
Terima kasih yg udh baca dan vote

Azrael 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang