•𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠•
.
.
𝙋𝙪𝙠𝙪𝙡 𝙒𝙖𝙠𝙩𝙪 07.35...
"Baiklah, kalau begitu Aku permisi dulu,Sena." ucap (Name) yang sedang memakai heels nya, baju yang sudah rapi. Dan di tangannya yang memegang dokumen untuk melamar pekerjaan.
"Aku titip Leon." Lanjut (Name) setelah selesai memakai heels nya dan merapikan pakaiannya.
"Tenang saja (Name), serahkan padaku." Ujar Sena mengedipkan matanya Dan mengacungkan ibu jarinya membentuk kata 'oke'.
"Terima kasih Sena, maaf karena merepotkan mu beberapa minggu ini." Ucap (Name) pelan dan memegang pergelangan tangan Sena.
Sena tersenyum dan membalas (Name). "Apa yang kau katakan bodoh, kau tidak merepotkan ku".
"Aku bahkan senang kau kembali ke Jerman setelah kau pergi entah kemana dan kau kembali tidak sendiri."
"Kau datang bersama putramu, dan putramu bahkan memanggilku 'ibu kedua'."
Sena berbicara panjang lebar, membuat (Name) tersenyum kaku melihat sifat sahabat nya ini tidak berubah sama sekali selamat enam tahun terakhir.
"Sekali lagi terima kasih, Sena" (Name) memeluk Sena dan dibalas oleh Sena.
"Pergi lah, biar Leon di urus oleh ibu keduanya ini." Sena terkekeh pelan melepaskan pelukan nya dan menunjuk dirinya sendiri.
(Name) tersenyum lembut, dan mengangguk pelan.
"Baiklah ibu kedua Leon Aku akan pergi, beri tau Aku jika Leon nakal." Ucap (Name) pelan dan dibalas anggukan oleh Sena,setelah itu (Name) melangkah pergi.
.
Setelah beberapa jam menyusuri Jalan, (Name) merasa lelah karena belum mendapatkan pekerjaan yang cocok. Di tambah lagi dengan cuaca yang panas karena sudah akan mendekati musim panas.
(Name) berjalan dengan pakaian yang sedikit terbuka. Hingga pakaian nya sedikit basah dikarenakan keringat.
Dikarenakan pakaian itu, (Name) menjadi pusat perhatian semua orang karena kulitnya yang Putin, Dan bentuk tubuh nya yang sempurna. Walaupun sudah mempunyai Satu anak, (Name) men jaga pola olahraganya, dan makan nya membuat tubuh nya sehat.
(Name) menghentikan langkahnya saat mata merah delimanya bertemu dengan perusahaan Kai's, (Name) yang seakan di tarik oleh benang yang tak terlihat tanpa sadar melangkahkan kaki nya ke arah perusahaan besar itu. Bisa di lihat Perusahaan itu sangat tinggi, mungkin 25 tingkat. (Ah, disini (Name) tidak tau jika perusahaan itu milik Kaiser dan (Name) tidak Mengingat Ness, Ia hanya Mengingat Kaiser)
(Name) memasuki perusahaan tersebut Dan dapat (Name) lihat orang-orang berkeliaran masuk ke dalam, mungkin sudah waktunya masuk bekerja.
Langkah kaki (Name) berjalan ke meja Resepsionis. "Permisi." Ucap (Name) lembut dengan senyuman nya.
Syhera nama resepsionis itu. "Ada apa?" Ucap Syhera dingin, matanya mengamati penampilan (Name) dan memandangnya dengan tatapan merendahkan.
(Name) yang menyadari tatapan Syhera pada nya membuat (Name) merasa tidak nyaman. "Apakah... Apakah perusahaan ini memiliki lowongan pekerjaan?" (Name) bertanya dengan lembut, tidak membalas tatapan Syhera yang merendahkannya.
"Lowongan? Tidak Ada.. Kau bisa pergi." Ucap Syhera mentah-mentah. Membuat (Name) mengerutkan kening.
"Tapi nona, anda bahkan belum memeriksanya.. Dan kau sudah mengatakan jika tidak Ada." Ucap (Name) sedikit meninggikan suara nya jelas tidak terima dengan perlakuan Syhera.
Syhera tidak mengubris perkataan (Name) Dan hanya memandangnya tidak suka. "Silahkan pergi, jika tidak Aku akan memanggil satpam untuk menyeret mu keluar." Ucap Syhera meninggikan suara nya hingga membuat sebagian orang kini memandang (Name) Dan Syhera sekarang.
Ness yang baru saja masuk ke dalam perusahaan dan melihat kerumunan berkumpul di meja Resepsionis, membuat Ness penasaran dan menerobos masuk.
"Ada apa ini?" Ucap Ness bingung. Tatapan Ness tertuju pada (Name), punggung (Name) terlihat sangat familiar di matanya di tambah lagi rambut coklatnya yang digerai.
Syhera seketika menatap Ness dengan tatapan memelas. "Tuan, wanita ini.. Memaksa untuk bertemu dengan bos." Ucap Syhera berbohong,Syhera keluar dari meja Resepsionis dan melangkah ke arah Ness. jelas-jelas (Name) hanya bertanya tentang lowongan pekerjaan.
"Hei, jelas-jelas Aku tidak mengatakan itu." Ucap (Name) berbalik meninggikan suara nya, jelas tidak terima dengan perkataan Syhera. Ness yang melihat wajah (Name) seketika terkejut.
"Apa? Kau jelas-jelas mengatakan itu." Ucap Syhera memprovokasi (Name).
(Name) mengepalkan tangannya, menahan kemarahannya. Saat (Name) ingin berbicara tiba-tiba...
"Nona? Siapa nama mu?." Ucap Ness menyela (Name).
"Aku?" Ucap (Name) amarahnya sedikit mereda, dan menunjuk dirinya sendiri agar tidak salah.
"Yah, kau Nona... Siapa nama mu?" Ulang Ness dengan nada yang sedikit lembut.
"(Name).. Fuyami (Name)." Ucap (Name) pelan.
Ness yang mendengar nama (Name) seketika melebarkan matanya jelas terkejut. Wanita temannya yang Ia cari selama enam tahun datang sendiri pada nya, dan kini telah berada di hadapannya. Dan marga Fuyami seakan tidak asing baginya, seperti Ia pernah mendengar nya.
"(Name)?." Ulang Ness, sedikit memastikan Ia tidak salah orang. (Name) mengangguk pelan sebagai jawaban. Membuat Ness tersenyum diam mereka berhasil menemukan wanita temannya, mungkin ini akan menjadi berita baik untuk Kaiser.
"Baiklah Nona (Name).. Ada apa kau disini?" Ucap Ness lembut.dan itu membuat semua yang mendengar nya terkejut, tidak biasannya Ness berkata seperti itu apa lagi kepada seorang wanita asing.
"Tuan.. Aku sudah mengatakannya, Ia ingin menemui bos." Selah Syhera melangkah ke depan.
Ness yang mendengar itu seketika menatap Syhera dengan tatapan tajam jelas tidak suka. "Apa Aku bertanya pada mu?" Ucap Ness dingin. "Seperti nya kau tidak menginginkan pekerjaan ini lagi Syhera, kau bisa mengurus surat pengunduran diri, 𝙎𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜. " Lanjut Ness memberikan sedikit penekanan di akhir.
Syhera yang mendengar itu terkejut, bingung kenapa Ia tiba-tiba Ness mengatakan itu pada nya. "A-apa? Tuan bercanda?" Syhera bertanya memastikan.
"Untuk apa Aku bercanda denganmu?" Ucap Ness sedikit kasar.
"Tuan, Aku sudah bekerja disini selama dua tahun, Dan Aku dipecat tanpa alasan." Ucap Syhera jelas tidak terima.
"Keluar atau.. Satpam?"
Syhera seketika terdiam Dan Mengepalkan tangannya, melihat (Name) dengan tatapan tidak suka Dan melangkah pergi.
(Name) hanya terdiam memandang Syhera pergi.
Ness memandang pegawai yang masih berkumpul di meja Resepsionis. "Apa kalian ingin mengurus surat pengunduran diri juga?" Ujar Ness meninggikan suara nya, membuat pegawai berlari menuju meja masing-masing. Dan kini hanya Ness Dan (Name) yang berada di lobby kantor.
"Baiklah Nona.. Jadi kau disini untuk bekerja?" Ucap Ness dengan lembut Dan melangkah ke arah (Name)
"Yah, apakah Ada lowongan?" Ucap (Name) pelan dengan senyuman di wajahnya.
"Tentu saja Ada Nona.. Kau bisa mengikuti ku bertemu dengan bos perusahaan ini." Ucap Ness Dan melangkahkan kaki nya menunggu (Name) mengikuti nya.
(Name) hanya mengangguk pelan Dan mengikuti Ness di belakang nya. Bisa (Name) lihat tatapan pegawai lain yang memandangnya dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Find You [ Michael Kaiser X Reader ]
Diversos(Name) merupakan gadis yang ceria, ia memiliki satu sahabat dan itu satu-satunya? SENA, itu lah nama sahabatnya. Sejak kecil (Name) hanya di rawat oleh neneknya. Orang tua? Bagi (Name) ia sudah tidak memiliki orang tua semenjak mereka menelantarkan...