12.the truth revealed (2)

461 44 4
                                    


•𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠•

   "Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu, Sena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu, Sena." Pamit (Name) yang kini tengah berada di halaman apartment dengan leon di sampingnya.

"Hm, hati-hati dan jangan lupa pesanan ku." Lambai Sena antusias yang berada di depan pintu dengan niat mengantar mereka hingga keluar apartment.

(Name) hanya mengangguk kepala dan menoleh ke arah Leon yang tengah memainkan Ponselnya.

"Leon." Panggil (Name). Leon yang merasa namannya di panggil menoleh ke arah (Name).

"Hmm, ada apa ibu?" Tanya Leon sambil meletakkan Ponselnya di saku celananya setelah selesai memberikan pesan kepada Seseorang.

"Sejak kemarin, ibu lihat-lihat sikap mu aneh, sayang." Lembut (Name)

"Aneh? Tidak tuh..sikap Leon tidak aneh, ibu." Rengek Leon agar membuat sang ibu percaya.

(Name) yang tidak mau mengintrogasi sang anak pun memilih untuk tidak memojokkannya lagi dengan pertanyaannya.

"Ingin naik taksi atau jalan kaki,sayang?" Tanya (Name) mencoba mencairkan suasana.

"Hmm, Leon ingin jalan kaki." Semangat Leon mengeratkan genggamannya di tangan (Name).

"Baiklah, jika Leon lelah. Beritahu ibu." Tanpa menjawab Leon hanya mengangguk pelan.

Kini (Name) dan Leon tengah berjalan di jalan yang ramai di temani terik matahari pagi yang menyinari bumi yang membuat siapapun yang mengenai sinar tersebut akan berkeringat.

Iris mata (Name) melirik wajah sang anak yang seperti kelelahan membuat (Name) menggeleng pelan dan langsung membawa Leon dalam gendongannya. Ala koala.

"I-ibu." Leon kaget karena di bawa dalam gendongan sang ibu secara tiba-tiba.

"Ibu aku bisa berjalan sendiri."

(Name) terkekeh pelan karena perkataan sang anak jelas berbeda dengan tindakannya.(Name) merasakan lengan kecil sang anak sudah berada di lehernya, katanya bisa berjalan sendiri, lalu kenapa lengan nya sudah mengalungi lehernya.pikir (Name).

(Name) melanjutkan perjalananya sesekali ia melirik sang anak yang tengah menyadarkan kepalanya di dadanya membuat senyum kecil terbentuk di bibir mungilnya.

(Name) tidak menyadari jika salah Satu mobil dengan merek Koenigsegg CC850 keluaran terbaru, sedang memperhatikannya dan Leon. Hanya Leon yang menyadari tatapan orang dari dalam mobil itu.

"Wanita itu.. Kenapa wanita itu memiliki warna Mata seperti ibu." Gumam seorang pria yang memperhatikan (Name) sejak tadi.

"Wanita yang mana, kakak?" Balas sang adik yang tengah duduk di kursi di samping nya. Jari telunjuk Sang kakak menunjuk ke arah (Name).

I Will Find You [ Michael Kaiser X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang