28

80 10 0
                                    

Xavier duduk di tepi kedai teh yang biasa ia kunjungi. Lelaki itu memakai mantel tebal, menunggu seseorang menghampirinya. Ya, Xavier sedang membuat janji dengan seseorang dan itu bersifat sangat rahasia, bahkan ia tak memberitahu Raven mengenai hal ini.

"Tuan." Seseorang lelaki bertubuh kurus tinggi menghampirinya dengan terburu - buru. Wajahnya terlihat khawatir.

"Aku punya tugas untukmu. Sebarkan berita buruk mengenai Pangeran Archer yang suka bermain wanita. Aku ingin berita tersebut mendapat perhatian seisi Dakota."

"Tuan..."

"Aku akan memberimu seribu Schwatz untuk hal ini." Potongnya lagi, seolah mampu membius ketakutan lelaki itu dengan bayangan harta yang sangat banyak.

"Ini mudah. Kau hanya tinggal menyebarkan berita ini, membuat Pangeran Archer menjadi pergunjingan, dan namanya akan disorot oleh Dewan Kerajaan. Itu saja." Xavier tersenyum sekilas.

"Baiklah." Pada akhirnya lelaki itu memenuhi keinginan Xavier.

"Cepat bekerja." Ujarnya sembari mengedipkan mata kirinya. Sedetik kemudian ia bangkit lalu pergi dari tempat tersebut.

***

Kenneth berniat ingin menemui Margaret di Istana Ratu, tetapi ternyata wanita itu masih sibuk rapat dengan Dewan Kerajaan sehingga ia menunggu di lorong yang dekat dengan taman. Entah mengapa hatinya sangat gugup. Margaret sendiri merasa tak enak hati saat Henrietta berbisik kepadanya bahwa Kenneth sama sekali tak berpindah dari tempatnya. Ia benar - benar menunggu Margaret sehingga wanita itu menjeda rapatnya sebentar. Margaret menuju lorong tempat Henrietta memberitahunya tadi.

"Ada apa, Yang Mulia?" Tanyanya sembari menghampiri lelaki tersebut. Kenneth nampak gugup. Ia tak mengatakan apapun melainkan menyodorkan setangkai mawar pada Margaret. Spontan wanita itu mengernyit.

"Aku memetiknya di taman tadi. Aku meminta maaf atas ucapanku yang tak berkenan beberapa hari yang lalu. Apakah kau mau memaafkanku?" Kenneth mengatakannya dengan sungguh - sungguh. Sebenarnya Margaret terkejut karena biasanya Kenneth sangat sulit untuk meminta maaf.

"Jadi kau menemuiku hanya untuk hal ini?" Tanyanya datar, tetapi sedetik kemudian ia mengambil mawar tersebut dari Kenneth.

"Terima kasih." Ujarnya pelan. Margaret segera berbalik saat ia mendengar suara keributan di dalam Ruang Kerja Ratu. Kenneth sama sekali tak tersinggung. Ia tahu Margaret harus segera kembali dalam rapat tersebut atau suasana akan memanas.

***

Kenneth kembali menjelang malam. Hari ini tepat hari Kamis sehingga ia memutuskan untuk ikut konseling pernikahan yang disarankan oleh Pastor Vincent tadi. Ia tak berharap banyak, tetapi setidaknya hatinya menjadi lebih tenang setelah ia mendengar ceramah yang menguatkan hatinya.

Namun saat ia menginjakkan kaki ke paviliun, ia terpaku melihat Margaret yang sedang menata makanan di atas meja. Mary ada di sofa, duduk sembari meluruskan kakinya yang sekarang ditutupi oleh selimut. Gadis itu sedang tidur rupanya.

"Kau kemana saja, Yang Mulia?" Tanyanya tenang.

"Aku sedang ada urusan di luar." Jawabnya spontan. Ia merasa gugup sekaligus senang saat Margaret kembali ke Witchave dan mengurusnya lagi. Buktinya saja ia sedang menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

***

Kenneth dan Margaret makan malam dengan tenang. Mary masih tetap pada posisinya tadi. Gadis itu tidur sangat nyenyak. Kenneth memperhatikannya untuk beberapa saat.

"Sejak kapan Mary pindah ke sana?" Tanyanya sembari melirik Mary.

"Sejak tadi sore. Ia bosan berada di kamar sehingga ia memintaku untuk membantunya berpindah ke depan perapian. Ia sempat mencarimu tadi. Ia bertanya mengapa kau tak kunjung kembali."

THE DAYS : Season 2 - Home Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang