12

153 15 14
                                    

Archer baru saja datang dari Kantor Dewan Kerajaan saat ia melihat ayahnya sibuk dengan tumpukan berkas yang ada di hadapannya. Lelaki itu nampak sangat fokus dengan pekerjaannya sehingga Archer memilih duduk di sofa sembari menyeduh teh. Tak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka berdua.

"Ada kabar apa dari Dewan Kerajaan?" Kenneth berinisiatif untuk bertanya lebih dulu karena ia merasa aneh saat Archer tak mengatakan apapun sejak tadi.

"Tak ada kabar apa - apa untuk kita. Tak ada sesuatu yang spesial hari ini sehingga aku ikut dengan Panglima Cedric untuk melihat laporan perkembangan dari kasus yang menimpa Mary kemarin. Aku kembali bersama ibu tadi."

"Ibumu pergi keluar Istana?" Lelaki itu spontan melirik Archer.

"Ya. Ibu datang ke rumahnya untuk melihat keadaan rumah sekaligus menengok kuburan bibi Elise. Ada bibi Rowena juga disana, ia berbicara dengan Henrietta. Ibu nampaknya sibuk dengan urusan Godwhite. Ia terlihat serius bersama Panglima Ansel."

"Apa kau tidak bertanya pada ibumu mengenai urusan apa yang ia punya hingga ia pergi keluar Istana? Seharusnya ia menjaga adikmu. Ia pasti menitipkan adikmu kepada Nyonya Anika lagi." Gerutunya.

"Ayah, mengenai Goldington..." Archer berhenti seketika, padahal Kenneth mendengarkannya dengan baik.

"Ada apa dengan Goldington?"

"Tadi ibu berkata bahwa kita tidak perlu memaksakan diri untuk merayu Goldington karena ibu sudah mendapat bantuan dari pihak lain."

"Siapa?" Kenneth mengernyit heran.

"Volta."

Jantung Kenneth terasa diremas saat itu juga. Ia tak suka mendengar nama kerajaan itu disebut. Melihat dari ekspresi Archer, sepertinya ia tahu banyak mengenai urusan ibunya.

"Katakan kepada ayah mengenai apapun yang kau tahu."

"Ayah..."

"Sebenarnya kau ada di pihak Whitemouttier atau Godwhite?" Selanya dengan emosi meletup - letup.

"Tentu saja aku berada di pihak Whitemouttier."

"Itu artinya kau berada di pihak ayah. Beritahu ayah apapun yang kau tahu mengenai urusan ibumu." Tegasnya. Archer tak memiliki pilihan lain selain berbicara.

"Aku tidak terlalu bisa bahasa Goddam, tetapi aku paham apa yang mereka bicarakan tadi. Panglima Ansel berkata bahwa mereka bisa meminta tolong kepada Volta karena Raja Albert pasti mau membantu mereka. Dari pembicaraan mereka juga, aku tahu bahwa Raja Albert pernah mengunjungi ibu di Godrech selama sebulan lamanya."

Detik itu juga, Kenneth bangkit dari kursinya dengan emosi yang tak bisa ditahan lagi. Archer berusaha menghadangnya, tetapi Kenneth menghempaskan tubuhnya dengan kasar. Lelaki itu tetap melangkahkan kakinya menuju Witchave, mencari keberadaan Margaret. Benar saja, wanita tersebut sedang bercerita dengan Mary sembari tertawa. Tanpa aba - aba sama sekali, Kenneth menarik Margaret dengan kasar.

"Ayah..."

"Diam di kamarmu!" Kenneth membentak Mary untuk pertama kalinya selama beberapa bulan terakhir. Lelaki itu sedang diliputi amarah sehingga ia tak bisa berpikir jernih lagi.

"Lepaskan aku, Ken!"

"Kau keterlaluan, Margaret!" Bentaknya keras. Mereka bertengkar di dalam kamar Kenneth.

"Apa - apaan kau ini! Jadi selama aku kesulitan mengurus semuanya sendiri, kau justru bersama Albert selama sebulan penuh? Kau sudah tidak waras, Margaret. Ternyata selama ini kau sudah berselingkuh dariku! Lebih parahnya lagi, kau meminta bantuan selingkuhanmu untuk mendapatkan koalisi dengan Goldington, padahal aku sudah maju untuk membantumu!"

THE DAYS : Season 2 - Home Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang