XXII. Keisengan zidan

158 15 1
                                    

"Woy."

"Oit." Zidan noleh ke belakang pas ngerasa pundaknya ditepuk, ternyata itu tetangganya, namanya revan. Disana juga ada beberapa temannya yang lain.

"Langsung balik lu?" Tanya revan.

"Balik lah."

"Main petasan dulu sabi kali, sombong amat lu." Kata revan yang diiyakan sama yang lainnya.

Jadi sekarang zidan baru aja selesai teraweh dan lagi jalan buat pulang, tapi denger tawarannya revan kayanya bukan ide buruk. Lagian udah lama juga dia ga ngumpul sama anak sini.

"Ayo dah, main dimana?"

•°•°•°•

"Buruan nyalain yang petasan kretek." Kata salah satu teman zidan, haris namanya.

"Sabar elah."

Mereka lagi ada di lapangan yang jaraknya agak di belakang komplek, sebelum kesini mampir dulu ke warung yang jualan berbagai petasan.

Zidan langsung nyalain petasan itu dan mereka mundur pas sumbu petasan semakin pendek.

Petasannya bunyi kenceng banget, mereka ketawa denger itu. Udah kaya bocil aja.

"Anjir pas meledak berisik banget."

"Yang petasan disko nyalain cuk." Kata temennya zidan yang lain, namanya bagas.

"Lo nih yang nyalain."

"Ogah ah." bagas menggeleng ribut.

"Ye cupu lo." Revan ambil petasannya dan siapin korek.

Petasan disko yang awalnya kelap-kelip warna-warni kaya lampu disko, pas kelap-kelip nya udah semakin cepet terus-

DUARRR

Mereka berempat bersorak pas petasannya udah meledak.

Zidan sadar kalau jarak beberapa meter dari mereka ada kandang ayam, ide absurd muncul di kepalanya.

"Cuk, siniin petasan koreknya." Kata zidan.

Haris kasihin itu ke zidan, petasan korek itu yang ujungnya pendek warna merah.

"Lo liat tuh." Tunjuk zidan pake dagunya ke kandang ayam.

"Ngapain anjir ntar kalau ayamnya kenapa napa lo yang digebukin tau rasa." Kata revan.

"Yeee jangan lempar ke dalem, ke luarnya aja, biar ayamnya kaget." Zidan ketawa.

Temen-temennya yang masih keheranan cuma diem. Zidan bakar petasan itu dan lempar tepat di luar kandang.

DUARR

Sedetik kemudian ayam-ayam disana saling berkokok ribut, mungkin kaget denger suara barusan.

"Pftt.."

"HAHAHAHAHA."

Mereka berempat ketawa ngakak, receh banget humornya. Padahal awalnya temen-temen zidan sempet ragu kan.

"Lagi lagi!" Kata bagas yang masih setengah ketawa.

Zidan bakar petasan koreknya lagi terus langsung lempar ke arah luar kandang ayam.

Daily! - chenji GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang