empat

407 53 0
                                    

~~~~~

sepertinya pilihan yang Raja ambil salah tapi juga sedikit merugikannya.

baru juga masuk ke apartemen Papa nya sudah di suguhkan dengan Nata yang tertidur dan beberapa botol alkohol.

ia berdecak kesal lalu masuk ke dalam kamarnya untuk mengecek barang-barang.

ia ke dapur untuk memindahkan bahan makanan yang dibawakan Suzy agar wanita itu tidak menerornya.

"kau sedang apa?"

Raja berhenti, apa telinganya tidak sedang sakit?

setelah bertahun-tahun, kini dia bertanya dengan dirinya?

tetapi ia memilih diam tidak menjawab.

Nata yang kesadarannya belum pulih duduk di meja makan.

"apa Mama bawakan makanan? aku lapar sekali, menunggumu itu lama."

Nata menatap punggung Raja yang sedang sibuk dengan kulkas.

"hey apa kau bisu?"

Raja meremas tomat hingga hancur.

"apa kau bisa diam? jika kau lapar, kau bisa memasaknya sendiri atau delivery."

"ck! aku malas dan jika delivery itu menghabiskan uang."

Raja tertawa mengejek.

"oh mengeluarkan uang untuk beli alkohol kau mampu sedangkan untuk makanan kau tidak mampu?"

Nata sedikit tersulut emosi mendengarnya.

"apa kau kira aku miskin? apa kau tidak tahu jika aku pemilik perusahaan terbesar -"

"ketiga di negara ini dan terbesar ke 6 di dunia? aku tau Tuan. jangan lupakan jika aku lebih tinggi dari status perusahaan mu."

Nata menggeram, menyesal ia sudah menyombongkan dirinya dengan Raja.

Raja pemilik perusahaan tersebar ke dua di negara ini dan tersebar ke 4 di dunia.

"jika kau lapar, ini ada wortel."

lalu Raja pergi menuju kamarnya meninggalkan Nata yang terdiam.

"dikira aku ini kelinci?" gerutu Nata sambil memakan wortel mentah.




"lihat, walupun mereka bertengkar setidaknya mereka saling bicara."

"iya Raka, Si Nata juga kenapa gak masak aja sih?"

jadi Raka dan Nathan sedang memantau cctv di apartemen Nata dan Raja.

mereka sengaja memasang untuk memantau gerak-gerik kakak beradik itu, ya siapa tau ada perkembangan yang baik.

"dimana Satria? sepertinya dia tadi ada disini."

"dia pergi ke rumah Tama."

"untuk apa?"

Nathan mengangkat bahunya tidak tahu.

"Bang, bisa minta tolong masakan makanan untukku?"

Nathan menatap Raka bingung.

BROTHER || KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang