part 31

15.2K 1K 46
                                    

Happy reading guysss
Semoga suka yaaaa
Bersama gara sudah dipastikan alamak jreng...

Ceklek

Tepat pada pukul 23:30 pintu kamar terbuka, kamar itu hanya menyisakan penerangan remang-remang dari lampu tidur, tapi itu tak mampu menghalau penglihatan laki-laki yang berdiri diambang pintu untuk melihat perempuan yang tertidur di tempat tidur.

Ketika melihat posisi tidur dari perempuan tersebut, dengan segera ia melangkah mendekati perempuan itu dengan pelan.

"Anakku akan terjepit jika seperti ini."gumamnya lirih, dan segera membetulkan posisi tidur wanita hamil itu, yang tadinya tertelungkup. Dengan pelan dan lembut gara membalik posisi perempuan itu menjadi menyamping dan memberikan bantal pada sisi kanan dan kiri perempuan itu, memastikan posisi perempuan itu telah nyaman dan tak beresiko, segera ia menyelimuti tubuh perempuan tersebut, yang tak lain dan tak bukan zora si bokem (bocah kematian).

"Tumbuh dengan baik. Jangan seperti mamah mu, dia menyebalkan karena tidak mencintai ku." gara berucap pelan sembari memberikan elusan pelan pada perut rata milik zora.

"Kamu sama mamah anin aja." Usai mengatakan itu, gara terkekeh mendengar ucapannya sendiri.

"Dasar gengsian, cemburu bilang aja." Bisik gara pelan, laki-laki itu menatap wajah damai milik zora yang tertidur lelap.

Merasa puas memandangi wajah itu, segera gara keluar, ia akan mengantar anin pergi ke rumah orang tuanya, karena bunda dan ayah pun setuju.

"Yuk balik." Ajak gara

Anin menoleh saat seseorang mengacak rambutnya, dan menemukan gara yang berdiri dibelakang nya.

"Kak zora gimana?" Anin bertanya, pasalnya perempuan itu tak lagi keluar setelah memasuki kamar.

"Dia aman, ada bagas dan gala yang akan menjaga didepan." Jawab gara enteng.

Anin mengangguk paham, teringat sesuatu anin menoleh pada gara.
"Gaun nikah nya gimana?"

"Soal pernikahan, semuanya yang urus aku, kamu tinggal duduk manis aja." Balas gara

"Besok kamu tinggal siap-siap"

"Secepat itu persiapan nya?"

"Dengan uang apa yang tidak?" Ucap gara sembari menaikkan alisnya

"Iya deh iya, kamu kan orang kaya."

"Okedeh, pokoknya harus mewah, karna ini special buat aku." Tekan anin

"Of course" jawab gara seadanya dan melangkah diikuti dengan anin dari belakang.

Setelah kepergian keduanya, tak di sangka pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang perempuan yang berdiri dengan wajah lesunya.

"Mereka mau nikah?"

"Dan bunda juga tau?"

"Jahat banget," lirihnya pelan.

"Beneran jadi janda gue, hiks." Audah tak sanggup menahan, gadis itu kini menangis kembali.

Tersadar sesuatu, dengan buru-buru zora berbalik masuk dan meraih tas sekolah miliknya dan segera memasukan barang-barang yang menurut nya penting, setelah merasa selesai.

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang