part 19

19.9K 1.1K 27
                                    

Happy reading guysss
Update lagi niiiiii
Semoga suka yaaaaa

Gadis itu mulai terusik dari tidurnya kala sinar matahari masuk kedalam kamar melalui sela-sela tirai yang sedikit terbuka, gadis itu tak lain dan tak bukan adalah gadis ting ting kita azora deanda, putri bungsu pasangan lio dan zeva.

Kedua mata yang tertutup itu seketika terbuka lebar, mata itu berkelana mengelilingi kamar yang sangat asing baginya, seketika itu juga tubuh mungil itu tersentak bangun dan terburu-buru menyibak selimut untuk melihat apakah dirinya masih menggunakan baju dengan lengkap.

Nafas zora berhembus syukur saat mendapati dirinya masih mengenakan baju, namun ada yang aneh.

"ANJIR SIAPA YANG GANTI BAJU GUE?!!!!" Histeris zora, karena menyadari dirinya menggunakan baju yang berbeda dengan yang digunakan nya malam kemarin.

"NJIR ALUR APA INI?!!!" Pekik zora kembali menggelegar.

Tangan itu beralih memijit kepalanya yang terasa pusing, rasanya kepala nya di sarangi pertanyaan-pertanyaan yang begitu banyak, sama seperti dosa yang baca.

"Kita halal buat anak?"zora mengulang kata-kata gara dengan lirih.

"Sudah nikah?" Cicit zora dengan sedikit takut-takut mengucapkan nya.

"NGGAK!!" Heboh zora sendiri dengan menendang-nendang selimut.

Leher zora seketika menoleh kearah pintu ketika mendengar langkah kaki mendekat, dengan terburu-buru ia mengembalikan tubuhnya seperti posisi awal, dan memejamkan mata berpura-pura tidur.

Ceklekk

Suara derap langkah kaki mendekati tempat tidur, tak berselang lama terasa ada pergerakan di belakang zora, sudah di pastikan orang itu menaiki kasur.

"Hmm sepertinya sangat mengantuk ya sayang"ucap suara seorang laki-laki dengan terkekeh lucu, menahan gemas melihat kelakuan gadis itu yang berpura-pura tertidur.

"Gara?" Batin zora bersuara lirih

"Oh astaga, sepertinya tuan putri ini butuh ciuman untuk membangun kannya" goda gara dengan mengusap pelan dan penuh kelembutan pada rambut zora dan turun menuju leher putih nan jenjang itu.

Cup

Tubuh zora menegang saat menerima kecupan singkat di pipi kanan nya.
"mesum!!"pekik zora sembari mendorong wajah tampan itu menjauh.

"Nggak salah dong, atau kita langsung buat cucu untuk dua kakek-kakek mengesalkan itu babe?" Ucap gara berdecak kala mengingat perdebatan mengesalkan semalam.

Mendengar itu, zora terdiam kaku saat mengingat kembali kejadian semalam dan mengetahui statusnya yang melebihi tunangan.

Flashback on

"Kita halal buat anak sayang"

"Hah?"

Kebingungan zora semakin menjadi-jadi kalender penuturan dari gara di sebelahnya.

"Mah, pah?" Panggil zora mencoba meminta penjelasan

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang