part 26

16.3K 845 19
                                    

Happy reading guysss
Semoga suka yaa....

"Zor bingung gue mau ngapain cok" decak luna dengan bertopang dagu dengan mata bergulir kesana kemari memperhatikan siswa siswi yang berada di lapangan melintas dihadapan mereka dengan gabut.

Sedangkan zora sendiri, ia tengah menikmati kegiatan mencabut rumput di tepian lapangan, sama hal nya seperti luna gadis itu tengah bosan, tak tahu akan melakukan apa.

"Bagas ama bastian juga ikut ngilang yak lun" ucap zora di sela-sela mencabut rumput.

"Mana mereka pergi nya enggak kira-kira, udah satu bulan anjir ngilanginnya" lanjut zora agak kesal kala mengingat janji gara yang akan kembali setelah tepat satu bulan, namun jangan kan pulang, kabarpun tak ada sama sekali dari laki-laki itu.

Pesan-pesan yang zora kirim tak terbaca sama sekali, ia jadi merasa tak punya suami, dan kesepian mungkin?.

Mendengar itu luna segera bangun dari tidur santuinya dari atas rumput hijau, berhubungan membahas mereka luna pun penasaran, kemana ke emapat laki-laki itu.

"Mereka pada kemana si?" Luna menatap zora dengan penasaran.

"Gara sama bara sih katanya pergi ke london, kalo si duo kunyuk mboh" jawab zora menggeleng.

Luna berdecak malas, ternyata pertanyaan yang ada di benak nya tidak terjawab sama sekali, kembali ia membaringkan tubuhnya diatas rerumputan, benar-benar dua gadis aneh karena tepat dibelakang mereka sungguh sangat jelas terdapat kursi, namun keduanya memilih lesehan diatas rumput hijau.

"Zor lo nyadar nggak sih mereka semua itu aneh" ujar luna dengan pelan.

Zora tediam, tak menyangkal karena memang betul adanya, terkadang keduanya menangkap ekspresi yang berbeda-beda dari keempat laki-laki tersebut, namun keduanya masih abai.

"Lo inget nggak sih zor, waktu kak fale gelud ama si lena"

"Aneh nggak sih, kak bara enggak over banget belain itu betina, dan lebih anehnya gue jelas banget liat mata dia kecewa banget, pas kak fal bilang jijik ke dia" ucap luna sembari menerawang.

"Dan lebih anehnya, kita belum tau alasan si barong hamilin kakak gue" lanjut zora ikut berpikir

"Dan lo, kenapa sekarang kak gara keliatan suka banget sama lo, gue tau sih di jodohin tapi emang boleh gitu?"

"Udah obses anjir itu mah" ucap luna bergidik, membayangkan tingkah-tingkah gara kepada zora, dia bukan gadis bodoh yang tak menyadari setiap tatapan yang dilayangkan oleh gara untuk zora.

"Lagian dia kan rumor nya suka sesama jenis" lanjut luna.

"Suka sesama jenis apaan, gue hampir pingsan di gempur dia" gumam zora pelan.

Seketika itu juga luna si gadis lebay itu tersentak bangun dari rebahan nikmatnya.

"APA?!!!" Pekik luna dihadapan zora

"Biasa aja kalik" decak zora dengan tangan meraup wajah luna.

"Entar gue jerawatan anjir" kesal luna dengan mengusap tisu pada wajahnya.

"Gue udah nikah ama dia" lanjut zora lagi, lagian tak apalah ia membongkar status nya pada luna.

"JANCUK!!" Pekik luna lebih tantrum

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang