Bagian VII

1.5K 127 5
                                    

Warn! Words/SC/Mature/21+

***

TANGAN Wonwoo gemetar ketika ia tengah berjalan menyusuri koridor gelap. Sebagian dari dirinya ingin berbalik dan pergi sebelum ia tertangkap. Jika ia tertangkap di istana Kerajaan Kedua di tengah larut malam seperti ini, reputasinya; apa pun yang tersisa darinya, akan benar-benar hancur.

Wonwoo enggan menoleh ke belakang. Setiap kali ia tergoda, yang Wonwoo pikirkan hanyalah kata-kata sinis dan mengejek dari Mingyu. Tidak, Wonwoo tak akan kembali. Ia akan menunjukkan kepada Mingyu. Wonwoo akan membuktikan jika ia bukan orang sembarangan. Wonwoo akan membuat Mingyu mengemis. Mengemis dan merangkak. Dan kemudian Wonwoo akan tertawa dan menolaknya.

Membayangkan itu saja; membayangkan Mingyu menjadi makhluk yang menyedihkan dan terobsesi, merangkak serta mengemis remah-remah perhatiannya, begitu indah hingga Wonwoo tak dapat menahan diri untuk tidak tersenyum.

Itu sepadan dengan risiko terhadap reputasinya. Lagi pula, Wonwoo tidak menerobos masuk ke dalam istana ini atau apa pun itu. Dia tadi mengunjungi Joshua, dan berakhir tinggal terlalu lama sampai melewati jam kunjungan, yang membuat Wonwoo akhirnya bersembunyi di salah satu dari ratusan kamar yang tak berpenghuni. Bukan berarti Wonwoo bersembunyi, Wonwoo hanya ingin menghindari anggota masyarakat atau politisi yang mengunjungi Ratu atau Kanselir. Hal terakhir yang ia butuhkan adalah orang-orang yang menyadari jika ia sedang berkeliaran di rumah Kerajaan Kedua pada malam hari. Setelah pesta dansa kemarin, Wonwoo dan Mingyu sudah cukup menjadi fokus gosip utama dan pembicaraan mereka kemarin menambah itu.

Kamar yang Wonwoo sembunyi kini adalah salah satu dari sedikit kamar yang tidak lagi dipantau oleh AI istana, Wonwoo bisa saja mengaku tidak tahu jika ternyata sebaliknya. Joshua satu-satunya orang yang lebih tahu seluk beluk istananya; Joshua pula yang telah memberitahunya bertahun-tahun tentang semua rahasia isi istananya, tapi setelah mereka kembali dari Bumi, Joshua sedang tidak dalam suasana hati yang baik untuk sekedar berbicara. Joshua kini memang sangat jauh dan menyendiri, walau sebenarnya Wonwoo masih menganggapnya normal, mengingat situasinya, dan Wonwoo menghormati keinginan Joshua untuk ditinggal sendirian untuk saat ini.

Sementara itu, Wonwoo mulai jengah menghadapi omong kosong Mingyu.

Meskipun sudah larut malam, Wonwoo tahu Mingyu akan berada di ruang kerjanya. Sementara orang normal mana pun tidak akan bekerja saat tengah malam, Mingyu jelas bukan orang normal. Pria itu cenderung pulang larut malam dan kemudian bekerja dari rumah hingga dini hari, sangat aneh menang. Jika itu orang lain selain Mingyu, Wonwoo akan merasa kasihan padanya karena memiliki beban kerja yang begitu gila, tapi ini Mingyu, jadi Wonwoo berharap suatu hari nanti si Brengsek itu akan terkubur hidup-hidup di bawah tumpukan dokumen miliknya.

Koridor-koridor di istana Kerajaan Kedua terasa sunyi di malam hari. Istana bagian ini tampak seperti ditinggalkan. Wonwoo tahu jika Ratu dan Permaisuri tinggal di sayap lain, Joshua yang kini tak tertarik untuk meninggalkan kamarnya, dan Putri Danielle jarang mengunjungi rumah masa kecilnya akhir-akhir ini, tapi tetap saja. Keheningan yang menyeramkan di tempat yang begitu megah membuat Wonwoo sedikit tak nyaman. Mungkin karena kurangnya pelayan. Istana Kerajaan Kedua salah satu dari sedikit keluarga kerajaan yang telah meninggalkan penggunaan pelayan dan memilih robot. Rumah Wonwoo sama sekali tak sepi dan menyeramkan saat di malam hari.

"Ahem... Apakah Anda membutuhkan bantuan, Yang Mulia?" Celetuk sebuah suara yang tak asing lagi.

Borg'gorn.

Wonwoo memucat. Seharusnya ia memikirkan ini. Koridor ini jelas tidak terlarang bagi AI. Mungkin di sini gelap, tapi kemungkinan besar AI memiliki beberapa sensor yang dapat mendeteksi keberadaan Wonwoo. Terutama mengingat Borg'gorn adalah penjaga keamanan utama istana, tentu saja robot itu memiliki cara untuk mendeteksi penyusup. Wonwoo tak percaya ia lupa jika Borg'gorn bukan hanya kepala pelayan yang dimuliakan seperti AI di rumahnya: mereka adalah benda kecerdasan buatan tercanggih di Calluvia. Klan Agung Kedua memiliki programmer terbaik di planet ini dan AI mereka sangat kuat. Borg'gorn bisa membunuhnya di tempat dengan mudah jika robot itu mengira Wonwoo adalah ancaman.

[✓] That Irresistible Poison (MEANIE Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang