Bagian VI

1.6K 136 3
                                    

Warn! Words/21+

***

MINGYU berjuang keras untuk mempertahankan ekspresi ketertarikan dengan sopan saat Anggota Dewan Xuvok berbicara tentang RUU yang ingin ia ajukan pada sesi Dewan berikutnya. Biasanya, Mingyu tak terlalu sabar menghadapi pria tua ini, namun itu alternatif berguna untuk saat ini; berbincang-bincang dengan anggota masyarakat kelas atas, walau bahkan tampak sangat tidak menarik.

Sambil menyesap minumannya, Mingyu melihat sekeliling ballroom yang penuh di Istana Kerajaan Pertama dan menahan seringai, menangkap tatapan dari seluruh penjuru ruangan. Mingyu jarang menghadiri pertemuan sosial seperti ini karena suatu alasan. Atau mungkin fakta jika ia sangat jarang menghadiri acara tersebut adalah alasan utama mengapa ia tampaknya menarik lebih banyak perhatian dari pada anggota keluarga kerajaan lainnya.

"...kuharap saya tidak berbicara terlalu lancang, tapi harus saya katakan jika saya sangat mengagumi sikap menahan diri Anda, Yang Mulia." Celetuk Penasihat Xuvok. "Saya tidak yakin saya bisa bersikap acuh jika tunangan ikatan saya terlihat begitu... Bersama orang lain."

Mingyu seketika menatapnya dengan tatapan datar. "Maaf?"

Xuvok gelisah, wajahnya memerah di bawah tatapannya. "Pangeran Wonwoo sedang berdansa dengan Duta Besar Denev sepanjang malam. Tentunya Anda sudah menyadarinya?"

Mingyu meneguk lagi minumannya. Ia tak menoleh ke arah Wonwoo. "Pangeran Jeon Wonwoo bisa berdansa dengan siapa pun yang dia inginkan. Itu tidak ada hubungannya dengan saya atau ikatan kami."

"Tentu saja," kikuk Xuvok buru-buru. "Saya tidak bermaksud menyinggung, Yang Mulia. Hanya saja..." Pria tua itu menarik-narik jubahnya yang ketat. "Saya sangat menghormati Anda, dan saya sangat tidak suka dengan gosip jahat yang disebarkan orang-orang, bukan saya, tentu saja— tentang Pangeran Wonwoo— Pangeran Jeon Wonwoo. Saya hanya ingin memastikan jika Anda pun menyadarinya."

Mingyu nyaris tak bisa menahan komentar pedas. Ia harus menjadi buta dan tuli untuk melewatkan semua 'gosip jahat' tentang perilaku Wonwoo dan ikatan mereka. Sudah bukan rahasia lagi jika ia dan Wonwoo tidak akur. Mingyu selalu berhati-hati untuk bersikap sopan saat berbicara tentang pasangan ikatannya saat di depan umum, tapi fakta jika ia mengabaikan Wonwoo saat mereka menghadiri acara-acara sosial yang sama tentu saja tak luput dari perhatian para penggosip.

Mingyu melirik ke ujung lain ballroom tempat di mana Wonwoo berbincang di dekat lantai dansa, ia dikelilingi oleh kerumunan pengagumnya, dan Mingyu harus berusaha keras untuk menjaga ekspresinya agar tetap kosong.

Wonwoo tampak tersenyum manis kepada Duta Besar Denev dan menyentuh lengannya. Mingyu tak perlu membaca pikiran Duta Besar untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkannya saat pria itu menatap mulut Wonwoo sementara Wonwoo mengobrol dengannya dengan penuh semangat. Seperti kebanyakan orang dalam rombongan kecil pengagum Wonwoo, Duta Besar Denev adalah pendatang luar; biologisnya— dan libido seksualnya, tak tertekan oleh ikatan yang dimiliki oleh sebagian besar orang Calluvian. Suatu hari, tingkah genitnya itu akan berakhir dengan masalah.

Tapi ia tak seperti Wonwoo. Mingyu bukan siapa-siapa baginya. Berlawanan dengan apa yang dipikirkan semua orang, dia sebenarnya bukan pasangan ikatan Wonwoo. Tak ada alasan baginya untuk memperhatikan apa yang Wonwoo lakukan.

Tak ada alasan sama sekali.

Kecuali Wonwoo mulai melewati batas kepatutan, lebih dari biasanya. Jika seorang politikus tua yang egois seperti Xuvok memperhatikan perilaku Wonwoo pada pesta malam ini, pasti akan berdampak buruk bagi Mingyu nanti.

"Berbicara tentang pasangan ikatan saya," tetiba ujar Mingyu. "Saya yakin kalau saya sudah berjanji padanya untuk berdansa. Jika Anda mengizinkan saya, Councilor."

[✓] That Irresistible Poison (MEANIE Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang