Bag 1

2.7K 241 6
                                    

Fiony melangkah masuk ke dalam kamar mereka, ia tersenyum kecil saat melihat anaknya yang masih betah memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fiony melangkah masuk ke dalam kamar mereka, ia tersenyum kecil saat melihat anaknya yang masih betah memejamkan mata. Fiony pun memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur.

Setelah selesai, Fiony bergabung bersama Kenzi untuk tidur, mengabaikan Aran yang tengah asik memeriksa iPadnya.

"Kamu ngga mau tidur sambil peluk aku apa?" tanya Aran.

Fiony menggelengkan kepalanya, "Ngga, aku lagi pengen dipeluk sama Ken,"

"Dih, awas ya!"

Fiony tertawa kecil, "Bercanda, sayang. Kamu sini dong," 

Fiony menggeser tubuhnya menjadi di tengah, melihat itu Aran pun ikut masuk ke dalam selimut dan memeluk tubuh istrinya.

Kedua pasangan itu kemudian memejamkan mata mereka untuk bersiap merajut mimpi menyusul sang anak yang masih betah tertidur.

Pukul 11.15 siang, Fiony merasakan seseorang mengusik tidur lelapnya, saat membuka mata hal pertama yang Fiony lihat adalah Kenzi yang tengah menangis.

"Mami Ken mau cucu hiks," ujar Kenzi.

Melihat anaknya yang menangis sontak Fiony langsung melepaskan diri dari pelukan Aran. Suaminya itu ikut terusik ketika merasakan pergerakkan Fiony.

"Huaaa Mamiiii," tangisan Kenzi semakin menjadi.

"Iya sayang Mami di sini, bentar ya," Fiony menggendong Kenzi menepuk-nepuk punggung kecil itu dengan lembut, "Ken mau susu? Mami buatin yaa sebentar."

Fiony beranjak dari kasur masih dengan menggendong Kenzi, ia berjalan dengan gontai menuju ke arah meja kecil di sudut ruangan. Di sana ada tempat Snack dan susu milik Kenzi lengkap dengan botol dan air panas.

Dengan satu tangan Fiony berusaha membuatkan susu untuk Kenzi sambil berusaha menenangkan anaknya itu.

"Cup cup cup, sabar sayang."

Aran yang masih setengah sadar dengan cepat berjalan menghampiri Fiony saat melihat wanita itu tampak kesulitan membuatkan susu untuk Kenzi dengan satu tangan.

"Ken sama Papih yuk sayang," ujar Aran berusaha mengambil alih tubuh Kenzi dari Fiony.

Kenzi dengan keras menolak, ia malah semakin mengeratkan pelukannya pada Fiony, "Nda mauuu, mau sama Mami huuuuhuuu,"

"Itu Mami lagi buatin susu buat Ken, kesusahan kalau sambil gendong Ken, ayo Ken sama Papih dulu,"

"Noooo!! Ken nda mau sama Papih," tolak Kenzi.

"Ken susah ya Papih bilangin," Aran mulai memberi ancaman pada sang anak, "Awas ya kalau minta-minta gendong sama Papih,"

Mendengar itu tangisan Kenzi pun semakin menjadi, "Mami, Papihnyaaa!"

The Harlan's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang