Bag. 16

930 131 19
                                    

Gimana aku mau paham kalau selama ini kamu ngga pernah cerita?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana aku mau paham kalau selama ini kamu ngga pernah cerita?

***

Acara makan malam di lalui seperti biasanya, namun kali ini tidak lengkap. Ashel, Marsha, Christian dan Chika tidak ikut makan malam, hanya ada Shani, Gracio, Fiony, Cindy, Jinan, Aran, Aldo, Zee, Kenzi dan, Vallerie.

Semua tampak makan dalam diam, Shani melirik satu persatu anak-anaknya dan berhenti di Zee yang tampak lebih diam dari biasanya.

Mereka baru mulai berbincang ketika  sudah selesai makan. Zee langsung pamit masuk kembali ke kamar karena khawatir dengan Ashel yang sakit, Shani dan Gracio pun mengizinkan.

"Marsha gimana, Do?" tanya Shani.

"Tadi Aldo lihat ke kamar sih lagi tidur, Bun. Ngga tega banguninnya." jawab Aldo yang sudah diberitahu jika Marsha sakit.

Shani pun mengangguk, "Yaudah biarin istirahat."

"Jinan, gimana perusahaan? Aku dengar katanya ada aliran dana yang macet." ujar Gracio menatap adiknya.

"Iya, Ko. Tenang aja, semuanya lagi aku urus." jawab Jinan.

Aran yang mendengar jawaban dari Jinan hanya mendengus, "Padahal dia biangnya. Sayang gue belum punya bukti kuat, semoga Zee dan timnya cepet nemu buktinya deh."

"Setelah ini saya ingin bicara," ujar Gracio.

"Iya, ko."

Aran melirik sekilas pada Gracio saat mata ayahnya itu ikut melirik padanya. Dari tatapan itu, Aran mengerti jika Gracio juga sudah menduga dalang dibalik macetnya aliran dana perusahaan.

Tentu saja, jika Aran sangat mudah menebak saat Zee melaporkan masalah tersebut. Apalagi Gracio yang mata-matanya ada di mana-mana.

"Aku izin pamit ke kamar duluan ya, Yah, Bunda, Om, Tante Cindy." pamit Aran akhirnya memilih untuk pergi.

"Aku juga deh, Bun. Mau bersih-bersih sama ngecek Marsha." tambah Aldo.

"Bawa Kenzi ya, mas. Nanti aku nyusul habis bantu Bunda beresin ini." ujar Fiony.

Aran menatap Fiony dengan bingung, sejak kapan istrinya mau turun tangan untuk urusan dapur di rumah keluarganya.

"Makanan ini yang masak juga Fiony, kamu kenapa ngga bilang kalau istri kamu jago masak Ran?" tanya Gracio menyadari tatapan bingung Aran.

"Aku— ngga tau," ujar Aran kemudian mengambil Kenzi yang telah selesai makan.

Aran melirik sekilas pada Fiony yang hanya tersenyum kecil mendapat pujian dari Gracio. Ia segera melangkahkan kakinya menjauh dari sana untuk menuju ke kamarnya.

The Harlan's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang