Bag. 9

1.3K 158 13
                                    

We'll never be those kids again

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

We'll never be those kids again.

💍

"Kenzi makin aktif ya? Makin mirip sama Bang Aran,"

Fiony menoleh ke arah Christian yang datang menghampiri dengan satu cup latte kesukaannya.

"Iya, kan emang anaknya," jawab Fiony menerima pemberian latte dari adik iparnya.

Christian tertawa kecil, "Udah lama ya, ngga nongkrong gini. Bahkan kita yang serumah aja jarang banget bisa ngobrol santai."

"Ya, namanya juga udah punya kesibukan masing-masing," Fiony menyesap latte-nya kemudian tersenyum senang, "Kamu aja lebih sering di resto kan dibanding di rumah."

"Hehe.. habis kamu jarang di rumah sih. Sibuk betul Bu CEO satu ini, kata aku mending perusahaannya kasih ke Bang Aran aja biar dia yang ngurusin selagi nunggu Gabriel lulus kuliah." ujar Christian.

"Kalau ngomong doang emang enak sih, Yan. Tapi faktanya kan ngga semudah itu." jelas Fiony.

Christian tertawa, "Haha iya.. aku bercanda kok. Selama kamu enjoy aku bakal dukung, kalau ada yang susah-susah obrolin ya? Jangan berusaha untuk menyelesaikan apa-apa sendiri, kamu kan sekarang punya Bang Aran, Kak Zee, Aldo, dan aku."

"Hm.. makasih ya," Fiony mengedarkan pandangannya ke sekitar pintu masuk, "Freya mana deh? Lama banget."

Christian melirik jam pada ponselnya yang menunjukkan pukul 16.45 PM, sudah tiga puluh menit berlalu rupanya," Entah, terakhir bales chat bilang kalau kejebak macet di Sudirman. Harusnya ngga lama lagi sampai."

Tidak lama setelah itu, suara bel untuk memberitahu jika ada seseorang yang datang berbunyi. Christian tersenyum saat tebakannya benar, "Tuhkan panjang umur."

"Fre!" panggil Christian.

Freya segera menghampiri mereka dengan pandangan lelah, "Asli ya!! Bertahun-tahun tinggal di negara anti macet, balik ke Jakarta bikin gue pengen buru-buru balik ke Jepang."

"Lebay," sahut Fiony.

Freya memutar bola matanya, ''Kayak ngga pernah ngeluh pas kena macet aja!"

"Udah-udah, kalian kan lama ngga ketemu. Pelukan kek buat melepas rasa rindu, ini malah berantem." potong Christian sebelum perdebatan antara Fiony-Freya semakin berlanjut.

"Males banget!" jawab keduanya secara bersamaan.

Christian menghela nafasnya, "Gue pergi Ollan dan Jessi di sini."

The Harlan's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang