"Berjuang sekali lagi?"
.
.
.8 tahun yang lalu
Seorang gadis kecil berusia sekitar sepuluh tahun itu berdiri di depan sebuah rumah mewah, menatapnya dengan penuh takut.
Gadis itu meremas kecil baju yang di kenakannya lalu perlahan mulai berjalan mendekati pintu utama. Namun baru saja ia berjalan beberapa langkah, pintu utama terbuka menampilkan lelaki paruh baya yang masih terlihat tegas berwibawa. Lelaki itu menghampiri gadis kecil itu dengan amarah yang berkobar dalam dirinya.
"Pergi kamu darisini bocah sialan! Ayah kamu itu mempermalukan keluarga kami! Keluarga miskin seperti kalian lebih baik jauh-jauh dari kami!" Bentaknya membuat gadis kecil itu menunduk semakin ketakutan, bahkan dia sudah menangis kecil.
"A- aku mau ke-temu Iyan om" ucapnya gemetar
"Pergi kamu! Tidak akan saya biarkan anak saya bermain bersama bocah miskin seperti kau" sentaknya lagi
"Aku min- minta maaf om tapi-"
"Bocah sialan sudah saya bilang pergi tidak pergi!" Lelaki itu menghampiri gadis kecil itu, menjambak rambutnya lalu mendorongnya hingga terjatuh ke tanah.
"Pergi sialan!"
"Hiks..." gadis sepuluh tahun itu berdiri lalu berlari pergi meninggalkan pekarangan rumah mewah itu.
"Yaampun Liona sayang, kamu habis darimana bunda cariin? Ayo nak kita pergi dari tempat ini" ujar seorang wanita cantik yang mungkin ibu dari gadis itu.
"Tapi Lio mau ketemu Iyan bunda hiks.." gadis yang bernama Liona itu menangis memeluk sang bunda
"Sstt kita pergi ya nak? Suatu saat kalian pasti bertemu"
<♡>
"Jangan pernah kamu temui lagi bocah miskin itu Althar!" Sentak lelaki paruh baya itu pada putranya.
"Althar mau ketemu Lio ayah" rengek anak itu
"Bermainlah dengan anak lain jangan dengan bocah itu!"
"Tapi ayah-"
"SUDAH AYAH BILANG- ALTHAR!" teriaknya saat putranya itu berlari keluar rumah, "TUTUP GERBANGNYA!" teriak lelaki itu pada anak buahnya.
Althar berhenti di depan halaman rumahnya, ia menangis saat dua anak buah ayahnya memeganginya, dia tidak bisa kemana-mana sekarang. Dirinya terduduk tak berdaya di tanah berusaha melepaskan cekalan di tangannya, pegangan itu cukup kencang namun lama-kelamaan mengendur dan melepasnya.
Matanya tak sengaja menatap sebuah benda yang tergeletak di depannya itu, perlahan tangannya mencapai benda itu.
"Ini punya Lio" gumamnya pelan menatap sebuah kalung di tangannya, Kalung yang dirinya berikan pada sahabatnya itu.
Sekarang sahabatnya telah pergi, dia telah pergi meninggalkannya....
<♡>
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN : Better Together
Teen Fiction"Sebuah takdir yang memaksa agar tidak bersama dengan orang yang dicintainya" ___ Ini tentang Rezvan Fahreza Raveenzy. Cowok dingin dari SMA Highstar yang sangat di segani, leader dari Alvagoz Gang yang di takuti semua orang. Dia, Rezvan yang harus...