19. WITH ALGA

207 6 0
                                    

'Sesuatu yang mustahil itu tidak mungkin
bagi kita, namun mungkin bagi Tuhan'

.
.
.

"Alga?!"

"Liona?!"

"Lo ngapain disini?" Tanya Alga

"Liona juga mau nanya gitu" Liona menggaruk kepalanya karena bingung. Aneh sekali, bagaimana bisa cowok itu ada di tempat yang sama dengannya sekarang ini?

"Sudah sudah mari duduk dulu" sela Anton, Ayah dari Alga

Liona dan Alga masih saling pandang tak mengerti, mereka 'pun menurut dan duduk saling berhadapan, menatap kedua orang dewasa itu secara bergantian.

"Alga, kenalkan ini Lia, yang Papa ceritakan" ucap Anton to the point.

Alga tersentak kaget, namun ia menormalkan kembali ekspresi terkejutnya, "saya Alga tante" ucapnya menyalami Lia, Alga mengangguk paham, sekarang ia mengerti kenapa Liona bisa ada disini.

Lia menganggukkan kepalanya, "iya tau kok, kamu yang waktu itu pernah anter Lio pulang kan?"

Alga mengingat-ingat sejenak, "ah iya tante" jawabnya terkekeh.

Oh ayolah, plot twist apalagi yang Tuhan berikan?
Disini, di sebuah resort yang telah di pesan oleh Anton, kedua manusia berbeda gender itu sama terkejutnya, baik Liona maupun Alga sama-sama tersentak kaget saat berhadapan satu sama lain di meja yang sama dan dalam situasi yang sama.

Niat Liona yang ingin menemui calon dari Ayah tirinya kini malah di hadapkan pada Alga, yang ternyata adalah anak dari calon Ayahnya. Begitupun sebaliknya, Alga yang berniat juga bertemu dengan calon Bunda tirinya yang ternyata adalah Bunda dari Liona.

"Kalian sudah saling kenal ya?" Tanya Anton

Liona dan Alga saling pandang, "iya om" jawab Liona tersenyum ramah

"Satu sekolah Pah" sahut Alga menambahkan

"Oh kalian satu sekolah? Sekelas juga?"

"Ngga om, beda" Anton mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Jadi begini, niat saya mengundang kalian untuk membicarakan hal penting yang juga membutuhkan persetujuan dari kalian berdua" jelas Anton menatap Alga dan Liona.

"Seperti yang bunda katakan, apa Liona setuju bunda menikah lagi?" Tanya Lia menggenggam tangan putrinya itu.

Liona menatap Bundanya dan Anton secara bergantian, ia menghela nafas pelan, "Lio udah bilang kan bunda, kalo itu yang terbaik untuk bunda Lio gak akan ngelarang, Bunda berhak bahagia" jawabnya.

Anton dan Lia tersenyum lega mendengarnya, "terimakasih Liona karena telah mengerti kami, lalu bagaimana denganmu Alga?" Tanya Anton beralih menatap putra sulungnya.

Alga terdiam sejenak, ia menatap Liona yang berada di sebrangnya. "Kalo Papa menikah, Lo bakal jadi saudara gue Liona, lo bakal jadi adik gue" ucapnya dalam hati. Alga menepis semua pikiran buruknya, dia tidak boleh egois hanya karena perasaannya pada Liona, ini menyangkut kebahagiaan Papanya yang telah membesarkannya sejak kecil, Papanya tidak pernah meminta apapun padanya, dan ini pertama kalinya meminta persetujuan darinya, apakah boleh dia menolak?

"Alga setuju Pa" ucapnya tersenyum, biarlah jika dirinya harus membuang perasaannya untuk Liona, ia hanya ingin Papanya bahagia.

Anton tersenyum bangga mendengarnya, "terimakasih kalian sudah menyetujui hubungan kami"

REZVAN : Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang