22. KISS OR DRUNK?

340 7 0
                                    

HAPPY READING

"I hate you, but why i still love you?"
.
.
.

"ALGAA"

Dari sini Liona dapat melihat Alga yang menatap sekitar mencari sumber suara yang meneriakkan namanya itu. Liona melambaikan tangan ketika Alga melihat ke arahnya, tak membutuhkan waktu yang lama, kini Alga sudah berdiri di samping Liona.

"Lo dari mana aja Na?" Tanya Alga khawatir, pasalnya tadi dirinya sudah panik bukan main saat tidak menemukan Liona dimanapun.

"Aku dari toilet, terus tadi sempat ke luar cari udara segar" jawab Liona benar adanya karena memang begitu, ia tidak akan bilang pada Alga bahwa dirinya bertemu Rezvan.

Alga menghela nafasnya lega, tangannya terangkat pelan mengusap rambut Liona, "Lain kali kabari gue"

"Handphone aku mati Al" Liona mengangkat ponselnya, menunjukkan jika ponselnya mati, "lagian tadi aku di temenin Iyan kok"

Alga menatap Althar, "thanks bro" ucapnya yang di balas anggukan oleh Althar, tentu saja Alga tahu siapa itu Iyan yang Liona maksudkan.

"Wait wait sejak kapan lo berdua akrab?" Tanya Vano yang sedikit aneh melihat interaksi kedua cowok itu.

"Sebenernya ada hubungan apa lo bertiga?" Tanya Arfan yang juga penasaran.

"Nah itu dia gue juga heran, pertama Althar sama Liona, kedua Alga sama Liona, dan ketiga Althar sama Alga" ujar Yudha yang di angguki keduanya.

Althar menatap ketiganya datar, "gue sama Liona sahabat kecil"

"Dan Liona punya gue" ucap Alga membuat mereka bertiga terkejut, Tentunya tidak dengan Althar dan Liona yang hanya diam, Althar tahu jika Alga dan Liona adalah saudara, namun ia memilih untuk tetap diam, mengikuti alur yang telah mereka buat.

"LO BERDUA PACARAN?!" Teriak mereka bertiga. Liona dan Alga mengangguk walau sempat terkejut dengan mereka yang berbarengan.

Teriakan mereka mengundang perhatian, sebagian orang memandang mereka sekarang, namun itu tak berlangsung lama, mereka kembali dengan aktivitasnya masing-masing. Tidak terkecuali dengan Rezvan yang hanya berjarak bebera meter dari tempat mereka berdiri, ia menatap tajam semua insan disana.

Menyadari tatapan tajam yang di tunjukkan oleh orang itu, Liona dengan sengaja menyatukan jemarinya dengan jemari Alga, menggenggamnya erat seolah ingin menunjukkan jika Alga adalah miliknya.

"Serius anjay?!" Liona dan Alga mengangguk lagi.

"Bangsat lah!" Arfan, Vano dan Yudha menggelengkan kepalanya tidak percaya, bagaimana bisa Mereka bersama? Apa Liona sudah melupakan Rezvan? Bagaimana jika Rezvan tau kalau mereka pacaran?, itulah yang ada di pikiran mereka sekarang, bertanya-tanya bagaimana nasib bosnya? Lalu mereka memusatkan pandangan pada seseorang yang mereka pikirkan.

Ternyata pikiran mereka semua salah, bayangan Rezvan telah mengamuk saat mungkin mengetahui jika Alga dan Liona bersama telah musnah begitu saja kala melihat Rezvan yang tengah mencium pipi tunangannya disana, tangan kanannya begitu mesra merangkul pinggang Karin.

Di balik itu semua, tidak ada yang tahu jika Rezvan tengah menahan amarah, di tangan kirinya terdapat sebuah serpihan beling yang ia remat kuat-kuat hingga tangannya mengeluarkan darah segar yang begitu banyak. Dirinya benar-benar tidak peduli dengan tangannya yang menambah luka baru, bahkan ia sama sekali tidak merasakan sakit sedikitpun saat pecahan beling itu menusuk kulitnya.

"Baby are you okay?" Tanya Karin memastikan, walaupun Rezvan berada di dekatnya Karin dapat merasakan jika sikap Rezvan sangatlah aneh, hal itu membuatnya geram sendiri.

REZVAN : Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang