.
.
.Markas, tempat Alvagoz berkumpul selalu ramai seperti biasanya, markas yang sudah mereka anggap sebagai rumahnya sendiri. Selain luasnya markas ini, disana juga terdapat beberapa kamar tidur yang mungkin pas untuk mereka beristirahat, terdapat juga ruang tamu yang berisi sofa-sofa dan beberapa meja, juga tersedia lemari es yang berisi berbagai macam cemilan dan minuman, maka dari itu tak jarang sebagian anggota Alvagoz selalu datang kemari, bahkan menginap di markas.
Seperti saat ini, ramainya suasana markas yang dihuni oleh mereka. Salah satunya Althar, cowok itu sedang duduk seraya bermain handphone di salah satu singel sofa yang ada disana, kakinya bertumpu pada meja di depannya.
"ALTHAR!"
Cowok itu mengalihkan pandangannya dari ponsel, melirik asal suara yang menyebut namanya barusan.
"JELASIN MAKSUD LO APA?!"
BRUK
Rezvan melempar ponsel barunya itu ke meja yang ada di hadapan Althar, cowok itu terlihat seperti marah. Ada apa sebenarnya? Althar bangkit berdiri lalu mengambil ponsel itu untuk melihat apa yang dimaksud Rezvan. Althar tersenyum miring, ia melempar kembali ponsel itu ke meja, ternyata di dalam ponsel itu menunjukan sebuah foto Liona yang di posting oleh Althar kemarin malam.
Cowok itu mengangkat sebelah alisnya, "kenapa? Lo gasuka?"
Rezvan berdecih pelan mendengarnya, walaupun sangat jelas jika dalam hati dia sangat tidak suka, namun jika di perpanjang maka akan semakin rumit masalahnya, Lagi pula ia harus berpura-pura tidak peduli bukan?
"Mau lo apain dia pun gue gak peduli" Rezvan tersenyum remeh.
"Terus apa urusan lo?"
"Dia murahan, gue takut lo masuk perangkapnya" jawab Rezvan acuh, tak menyadari bahwa perkataannya itu mengundang amarah lawan bicaranya.
Althar mengepalkan tangannya kuat, dengan sekali hentakan ia langsung menarik Rezvan hingga membentur meja yang menjadi pembatas keduanya, cowok itu mencengkram erat kaos yang Rezvan kenakan.
"Lo bilang sekali lagi-"
"KENAPA? LO GAK SUKA? OTAK LO UDAH DI CUCI SAMA DIA HAH? DIA EMANG MURAHAN ASAL LO TAU!"
BUGH!
Althar meninju wajah Rezvan membuat wajah cowok itu tertoleh ke samping, membuat sudut bibir Rezvan sedikit mengeluarkan darah karena tinjuannya yang tidak main-main.
"Anjing!"
Althar kembali mencengkram kaos Rezvan, "lo bener bener bodoh!"
"Lakuin apapun sama tu cewek, gue gak peduli"
"Inget perkataan gue. kalo lo milih jalan yang salah, gue gak akan ngalah Rez" usai mengatakan itu Althar pergi meninggalkan markas, Sedangkan Rezvan mengepalkan tangannya melihat kepergian Althar, dirinya begitu marah saat melihat Liona bersama sahabatnya sendiri.
BUGH
"KALEM BOS KALEM" teriak Yudha kala melihat Rezvan yang akan meninju dinding lagi, padahal lengannya sudah terdapat banyak luka.
"Gue bilang juga apa Ar tadi, lakban mulutnya ah lo mah kagak di denger, apakan jadinya rusak suasana mulu" bisik Vano pelan.
"Yaelah kagak tau gue bakal gitu"
"SABAR BOS JANGAN EMOSI" teriak Yudha lagi yang sepertinya urat takutnya sudah putus, bisa-bisanya ia berteriak pada Rezvan yang sedang seperti maung itu, mungkin ia sudah tidak mau hidup di dunia yang kejam ini kali ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN : Better Together
Ficțiune adolescenți"Sebuah takdir yang memaksa agar tidak bersama dengan orang yang dicintainya" ___ Ini tentang Rezvan Fahreza Raveenzy. Cowok dingin dari SMA Highstar yang sangat di segani, leader dari Alvagoz Gang yang di takuti semua orang. Dia, Rezvan yang harus...