"Gue bakal jaga lo, walaupun dari jauh"
.
.
.Liona berjalan sendirian menuju kantin, namun saat hendak melewati ruang uks, Liona melihat Alga yang keluar dari ruangan itu lalu berjalan pergi, di susul dengan seorang perawat yang juga baru keluar dari ruangan itu.
Karena rasa penasarannya Liona pun menghampiri perawat itu, "Permisi Kak, kalo boleh tau cowok yang tadi kenapa ya Kak?" Tanyanya pada sang perawat.
Perawat itu mengerutkan dahinya, "kak Alga? Kamu temannya?"
"Iya Kak saya temannya"
"Ohh tadi kak Alga sempat meminta obat untuk alergi"
Kata perawat itu membuat Liona mengernyitkan dahinya, "alergi? Alergi apa ya Kak?"
"Sepertinya kak Alga alergi kacang-kacangan, karena dia juga sempat bilang kalau dia tidak sengaja memakan makanan yang berisi kacang tadi pagi" Jelas perawat itu membuat Liona tersentak, jadi Alga alergi kacang? Apa ini karena rotinya? Jika benar, Lalu mengapa dia tidak bilang dan malah memakan roti itu? Ah Liona merasa bersalah sekal, ia akan meminta maaf pada Alga nanti.
"Yauda makasi banyak ya Kak, kalo gitu saya pamit dulu"
"Iya kak sama sama" balas perawat itu tersenyum
Liona berjalan menyusuri tiap koridor mencari Alga, berharap menemukan cowok itu, namun sayang sekali, ia tidak menemukannya bahkan di kelasnya pun tidak ada.
"Alga kemana ya?" Gumamnya memikirkan keberadaan Alga saat ini. Liona menjentikkan jarinya "ah kantin!" Ntah kenapa ia berpikir akan menemukan Alga disana.
Liona berjalan menuju kantin, semoga saja cowok itu ada disana. Namun langkahnya harus melambat kala melihat seseorang yang terus menerus mengisi pikirannya itu, dia Rezvan dan inti Alvagoz dan juga....Karin?, perempuan itu duduk di sebelah Rezvan.
Hatinya kembali merasakan sakit melihat pemandangan saat ini, melihat Karin yang tengah menyuapi Rezvan disana, Liona menunduk memilin jemarinya, ia harus fokus, niatnya ke kantin untuk mencari Alga bukan?
Liona mendongakan kepalanya, sekilas menatap Rezvan lagi di ujung sana yang sekarang cowok itu juga sedang menatapnya, ingin sekali Liona mengalihkan tatapannya namun Rezvan seolah mengunci tatapan itu agar terus menatapnya.
Di meja sana Rezvan mengambil alih sendok dari tangan Karin, mengambil sesendok nasi goreng itu lalu menyuapkannya pada Karin, Liona terdiam membeku di tempatnya, buru-buru ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak mau melihatnya lagi. Liona menarik nafas pelan guna menguatkan dirinya.
Kembali pada niatnya yang ingin mencari Alga, Liona menatap ke seluruh penjuru kantin, mengabaikan Rezvan yang ada disana. Perlahan matanya mencari ke seluruh penjuru kantin, Liona tersenyum saat menemukan cowok itu ada tepat di meja sebrang tempat Rezvan dan yang lainnya tempati.
"Alga!" Panggilnya saat sudah sampai di depan Alga.
Mendengar namanya di sebut Alga pun mendongak, "Lio, kenapa?"
"Ya ampun muka kamu Al, Muka kamu merah merah gitu!" Kagetnya karena melihat wajah Alga yang terdapat beberapa bintik-bintik merah.
"Hah? Oh ini gatel doang lah biasa" cengirnya seraya menggaruk pipinya.
"Ih jangan di garuk!" Liona menghentikan tangan Alga yang menggaruk pipinya itu, ia berjalan untuk duduk di sebelah Alga. "Kenapa gak bilang kalo kamu alergi kacang? Kenapa malah makan roti itu padahal kamu tau sendiri itu ada kacangnya?!" Cerocos Liona memarahi Alga.
"Lo tau?"
"Tadi Liona liat kamu abis dari uks"
"Ohh" Alga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "yaa pengen aja gue makan gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN : Better Together
Dla nastolatków"Sebuah takdir yang memaksa agar tidak bersama dengan orang yang dicintainya" ___ Ini tentang Rezvan Fahreza Raveenzy. Cowok dingin dari SMA Highstar yang sangat di segani, leader dari Alvagoz Gang yang di takuti semua orang. Dia, Rezvan yang harus...