"Rasanya bahagia, walaupun hanya sesaat"
.
.
.Bel pulang sekolah berbunyi beberapa menit yang lalu, saat ini Liona tengah menunggu Alga di parkiran, katanya tadi biar sekalian Alga mengantarkan Liona ke tempat kerjanya, maka dari itu Liona menunggu Alga.
Mata Liona tak sengaja menangkap dua orang yang tengah berada di ujung parkiran, orang itu adalah Rezvan dan Karin. Bisa Liona lihat Rezvan yang juga menatapnya, Liona tersenyum simpul darisini namun Rezvan menatapnya cuek, justru ia malah beralih menatap Karin yang kesusahan naik ke motornya, dengan sigap Rezvan mengulurkan tangan untuk membatunya naik.
Dapat Liona lihat Karin memeluk erat pinggang Rezvan, Perlahan motor itu melaju melewati dirinya, Liona hanya bisa menghela nafas saat Karin tersenyum mengejek ketika melewatinya.
"DORR"
"Astaga!" Kaget Liona memegang dadanya, pasalnya ia sedang melamun tadi, Liona menatap tersangka yang malah tertawa tanpa dosa.
"Ngagetin tau!" Liona menghentakkan kakinya jengkel.
Alga menyengir kuda, "suruh siapa ngelamun, kesambet tau rasa"
"Ihh Alga!"
"Hahahaha yauda yauda buruan naik keburu hujan" ujar Alga seraya naik ke motornya.
"Perasaan ga mendung deh" gumam Liona yang masih bisa di dengar oleh Alga.
"Kan gue bilang keburu hujan bukan mau hujan Lio"
"Astaga capek Lio ngomong sama orang aneh" Kesal Liona seraya naik ke motor Alga.
Alga terkekeh melihat wajah Liona yang cemberut kesal, seru baginya menjahili Liona, karena menurutnya, Liona terlihat lucu saat sedang kesal seperti sekarang ini. "Lio pegangan" katanya
Liona menurut dengan memegang sisi jaket yang dikenakan Alga, setelahnya Alga melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Angin sejuk di jalan membuat rambut Liona beterbangan sampai membuatnya beberapa kali menyelipkan rambutnya ke belakang.
"ALGAA"
"Hm?"
"KAMU KENAPA SUKA MANGGIL AKU LIO?" tanya Liona sedikit berteriak. jujur, Liona baru menyadari jika cowok itu selalu memanggilnya Lio, padahal panggilan itu biasanya panggilan dari keluarganya, karena teman-temannya selalu memanggilnya dengan sebutan 'Na'.
"Gapapa suka aja"
Liona mengerutkan dahinya saat Alga berbicara, karena suara cowok itu sama sekali tak jelas di telinganya, "HAHH KENAPA ALGA?!"
"PENGEN AJA" jawab Alga sedikit meninggikan suaranya.
Perjalanan berlangsung selama beberapa menit, tidak ada obrolan apapun lagi selain Alga yang tersenyum dibalik helm fullface nya dan Liona yang melamun menatap jalanan.
Sesampainya di cafe moon segera Liona turun dari motor Alga dan masuk ke dalam cafe, ia mulai dengan pekerjaannya. Sedangkan Alga tidak jadi ikut ke cafe, katanya ia ada urusan mendadak yang harus di hadiri.
<♡>
Setelah mengantar Karin dengan terpaksa setiap harinya, dan saat ini Rezvan berada di depan kantor Ayahnya, buru-buru ia masuk ke dalam menuju ruangan dimana Ayahnya berada, tidak peduli dengan tatapan para kaum hawa yang memujinya dari awal ia datang ke kantor.
BRAKK
Rezvan masuk dan kembali menutup pintu dengan kencang membuat pria baruh baya yang sedang menelpon itu tersentak sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN : Better Together
Teen Fiction"Sebuah takdir yang memaksa agar tidak bersama dengan orang yang dicintainya" ___ Ini tentang Rezvan Fahreza Raveenzy. Cowok dingin dari SMA Highstar yang sangat di segani, leader dari Alvagoz Gang yang di takuti semua orang. Dia, Rezvan yang harus...