Chapter 12

7.9K 55 2
                                        

Air mulai mengguyur wajahnya. Gayung demi gayung diisinya untuk mengihlangkan noda yang ada di wajahnya. Dian mulai mengusap seluruh permukaan wajahnya. Membersihkan campuran pejuh dan air mata. Kali ini tidak ada pejuh yang masuk ke mulutnya. Dian memastukan untuk menutup rapat rapat mulutnya. Pejuh kering tdak hanya berada pada beberapa titik di wajahnya, melainkan tersapu secara merata di seluruh permukaan wajah Dian.

Dian masih mengingat bagaimana kejadian kemarin malam. Secara tiba tiba dan tanpa isyarat Pak Ilham mengeluarkan pejuhnya tepat di seluruh wajahnya. Tangan kanannya mengarahkkan kontolnya dan tangan kiri menjambak rambut Dian, mencegahnya menghindar. Hampir lebih dari 10 semburan. Dian hanya bisa menutup matanya. Mencegah pejuh itu masuk dan mencegah air matanya semakin deras mengalir.

Setelah seluruh pejuh tertumpah di wajah Dian, Pak Ilham tidak langsung menikmati efek setelah klimaksnya. Namun dia mulai mengoleskan kepala kontolnya ke seluruh permukaan wajahnya. Mengusap pejuh pada dahi Dian, meratakannya ke seluruh kepala bagian atasnya hingga ke sela-sela matanya. Pejuh yang berada di dagunya digunakan untuk melapisi wajah bagian bawahnya. Berkali kali pak Ilham berusaha memasukkan kontolnya dan dilumuri pejuh dingin kecmulut Dian. Namun Dian menutup mulutnya serapat mubgkin. Dian tidak ingin merasakan lagi seperti apa rasa pejuh Pak Ilham. Dan tidak ingin merasakann bagaimana rasa kontol biadap itu masuk mulutnya.

Hampir 5 menit Pak Ilham melakukan itu hingga akhirnya Dian tidak lagi merasakan olesan kontolnya. Jambakan rambutnya pun mulai meregang. Perlahan Dian membuka matanya dan mendapati Pak Ilham sedang tersenyum sumringah sambil kepalanya mendongak ke atas. Melihat hal itu Dian langsung meringkuh tertidur di samping Pak Ilham dan membiarkan olesan pejuh mengering sendirinya.

Hatinya benar-benar hancur. Tidak pernah terpikirkan dia akan mengalami hal seperti ini. Semua cerita-cerita KKN hanya bertabur cerita romantis maupun horor. Dan Dian memang sangat mengharapkan cerita seperti itu yang akan terjadi pada KKNnya. Bukan pengalaman menjijikkan menjadi pelampiasan lelaki hidung belang.

Dian mulai beranjak dari kamar mandi dan berjalan menuju teras rumah. Dimana Pak Ilham sedang duduk di kursi kayu. Kedua tangannya terlentang di senderan kursi. Pak Ilham lalu tersenyum mesum ketika melihat kedatangan Dian.

"Kamu ada kegiatan ya Nak Dian? Mau bapak antar?" Tanya Pak Ilham.

Mendengar gal tersebut sontak membuat Dian mengerti bahwa Pak Ilham menginginkan jatah lagi. Dia sengaja memanfaatkan situasi agar Dian mau memuaskan nafsunya.

"Tidak pak saya sudah menghunungi Bima. Kami akan ke lokasi bersama-sama." Jawab Dian singkat sembari berjalan melewati Pak Ilham.

"Kalo kamu berubah pikiran tinggal bilang saja ya." Sahut Pak Ilham dengan tawa terbahak-bahak.

KKN BergairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang