12 : Why Protect The One Who Wants To Die?

218 28 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menjadi pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat dipercaya.

Menjadi Duke tidak mudah di usianya yang terlampau muda, Victory menyadari itu. Percobaan pembunuhan kerap kali dia temui, dia bahkan tidak dapat tertidur dengan tenang tanpa waspada ada seseorang yang akan menancapkan pisau pada dadanya.

Kekuatan yang dimiliki Victory bukan hanya dari dirinya, namun dari orang-orang yang mempercayainya.

Saat Victory duduk di ruangannya, dikelilingi oleh buku-buku dan peta.

Perang, monster, terror aneh, dan Lisa.

Ini membuatnya tidak nyaman.

Dia melihat sesosok tubuh yang berdiri beberapa meter jauhnya. Sosok itu berpakaian hitam dan tampak menyatu dengan bayangan sudut ruangan. Menyadari tatapan Victory, sosok itu keluar dari bayangan dalam bentuk ular, mendekatkan diri pada sang Duke yang masih mengikutinya lewat tatapan.

Asap hitam mulai muncul ketika ular itu hanya berjarak beberapa meter dari Victory. Tiba-tiba, asap menghilang, dan Victory mendapati dirinya berhadapan dengan seorang pria tinggi dan berotot dengan dua sayap besar telah menggantikannya.

"Aku sangat terkejut ketika kau memanggilku kembali!" Ronan berseru, kedua sayapnya naik turun "Kukira kau akan membiarkanku membusuk di Ibukota"

Mengangkat alis, Victory menatap Ronan dengan sedikit geli. "Seolah-olah aku akan membiarkanmu membusuk di Ibu Kota. Kau tahu lebih baik dari itu." Dia memberi isyarat agar Ronan mendekat dan Ronan bergerak untuk berdiri di depannya.

"Jadi, bagaimana misimu?" Victory bertanya, mengamati Ronan dengan seksama.

Ronan ragu-ragu sebelum menjawab. "Berhasil, tapi ada beberapa.... komplikasi."

Victory menyipitkan matanya, kekhawatirannya memuncak. "Apa maksudmu, komplikasi? Apakah saudara-saudaraku merencanakan sesuatu yang baru?"

"Aku menyusup ke dalam pertemuan mereka dan mendengarkan. Mereka merencanakan upaya pembunuhan lain, kali ini menggunakan monster yang telah mereka tangkap dan latih untuk mengikuti perintah mereka."

Victory menghela nafas "Untukku lagi? Apakah mereka tidak bosan dengan rencana payah itu"

Ronan menggeleng "Rencana pembunuhan untuk Raja"

Sebelah alis Victory terangkat. Para saudaranya itu tidak hanya ingin membunuh Raja, namun mereka ingin membunuh Ayah mereka sendiri. Kakeknya saat ini masih berstatus menjadi Raja, di umurnya yang terlampau tua, dia sudah cukup lelah untuk mengurus Kerajaan sehingga niatan untuk memindahkan status Raja pada Ayah mereka telah dibicarakan.

"Rencana bodoh lainnya" kata Victory kesal "Abaikan saja mereka, jangan lakukan apa-apa. Dan perintah Tama untuk menggantikanmu memata-matai mereka. Aku punya misi baru untukmu."

Red Thread: The SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang