Chapter 11

1.7K 35 0
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

______

"Guardia!" Teriak suara Bariton bergema di Mansion

Seorang pria dengan kaus Hitam dan celana hitam datang menghampiri Charles

"Ya tuan? "

"Perketat penjaga di kamar Aira, jangan sampai lengah"

"Baik Tuan" Penjaga Mansion itu membungkukan badannya sebagai tanda hormat dan segera pergi untuk menberikan informasi kepada penjaga lainnya

Dahi Charles terus mengeluarkan darah segar ia beranjak pergi ke Kamar Pribadinya untuk membersihkan darahnya

Sedangkan di lain tempat tampak seperti maid yang masih muda sedang mengobati daun telinga yang tampak membiru

"Shhhhh" Ringisnya kesakitan

"Maaf Nona" Maid muda itu berusaha dengan hati-hati Mengompres Daun telinga Aira dengan Air dingin

"Shhhh, sakit sekali" Adunya kesakitan Aira memejamkan matanya dengan kuat tanpa sadar matanya mengeluarkan buliran air mata

"Maaf Nona jika sakit, tapi ini harus segera di obati"

"Sudah cukup"

"Baiklah" Maid itu menuruti keinginannya untuk berhenti ia juga langsung membereskan barang bawaannya

"Saya permisi Nona" Saat Maid itu ingin melangkahkan kakinya keluar tiba-tiba Aira menghentikan nya

"Tunggu"

"Ya Nona? "

"Siapa namamu? "

"Nama saya Adelia, Nona bisa panggil saya Adel"

"Adel tolong tetap di sini temani aku"

"Ta-tapi nona, saya ada kerjaan yang belum selesai"

"Ku Mohon Adel aku takut"

"Baiklah Nona" Alasan Maid itu menyetujui permintaan Aira karena ia sudah di tugas kan oleh Charles untuk melayani Aira apapun keinginan nya terkecuali untuk membantu nya kabur

"Terimakasih Adel"

"Sudah menjadi tugas saya melayani Nona"

"Stop memanggilku Nona aku bukan Nona mu, Namaku Aira jadi panggil aku Aira"

"Maaf tidak bisa Nona saya ditugaskan oleh Tuan untuk memanggilnya Nona"

"Adel kau terlihat masih muda, berapa umur mu"

"Tahun ini saya berumur  20 tahun"

Aira di buat tercengang ia kira umur maid itu sama dengan umur nya

"Adel" Mata Aira menatap lamat Adel dan memegang tangan Adel

"Ya Nona? " Maid itu tersenyum lembut

"To-tolong bantu aku keluar" Sebenarnya Aira sudah yakin dan menduga-duga pasti tidak akan berhasil ia hanya mencoba membuang pikiran nya yang penasaran

"Nona, maaf aku tidak bisa" Maid itu menundukan kepala nya, sedangkan Aira terdiam menatap kosong cermin yang berhadapan langsung dengannya king size

Sebuah cermin besar memantulkan dirinya yang terlihat sangat menyedihkan

BackrestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang