Chapter 15

1.6K 38 2
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

_________

"Cepat masukan nomer ini" Seorang pria paruh baya memberikan secarik kertas yang di mana tertulis nomer telpon seseorang

"Terimakasih tuan Andre" Luiz langsung memasukan nomer tersebut di ponselnya

"Ku ingatkan sekali lagi, sebisa mungkin kau berbicara baik-baik padanya aku yakin dia akan memperlakukan mu dengan baik"

Luiz tampak sudah memasukkan nomer tersebut dan tiba-tiba tuan Charles menyobel kertas itu dengan sangat kecil-kecil

/Srak

/Srak

/Srak

Kertas itu terlihat hancur benar-benar hancur tak berbentuk, luiz juga merasa heran kenapa harus di tulis di kertas dan langsung di robek kertas itu padahal mudah saja di ucapkan lewat mulut nomer tersebut

"Siapa sebenarnya seseorang di balik nomer ini"

"Aku tidak bisa memberitahumu dengan detail tapi orang ini sangat terkenal di kalangan bisnis terbesar di Dunia kau tidak boleh main-main dengannya apa lagi mengancam nya"

"Jika aku melakukannya? "

Andre tampak menghela nafas berat tangannya memegang pundak tinggi Luiz dan menepuknya pelan

"Sebaiknya jangan, ini bersangkutan dengan dengan nyawa"

Andre meninggalkan Luiz di ruang make up room kebetulan ruangan itu sepi karena para perias dan asisten lainnya sedang beristirahat

.
.
.

"Hallo, Mr.Charles" Sapa seorang pria bertubuh berisi dengan segelas wine di tangannya

Saat ini Charles di kerumunin oleh beberapa orang yang terus menyapa dirinya dan berbincang-bincang tentang bisnis

"Bagaimana perkembangan pabrik di Dubai? " Tanya seorang pria dengan brewok tipis di wajahnya

"Cukup berkembang bekerja sama dengan CEO Amdan tidak merugikan bahkan Sekarang UEA melonggarkan undang-undang konservatif di kawasan teluk" Ucap Charles menjelaskan dengan serius

"Yap, dan minuman alkohol di larang di jual sembarangan hanya terjual di tempat-tempat tertentu"

"Ucapan Gerald tidak sepenuhnya benar, karena toko ritel yang menjual beer, Anggur, dan minuman keras sudah menjadi hal yang lumrah, restoran serta pub yang berdiri sendiri dengan izin minuman beralkohol terdapat di seluruh Dubai"

#Pub (public house) tempat menyediakan minuman beralkohol, namun biasanya suasana di dalam Pub lebih santai dan Casual daripada Bar, pub punya lebih banyak menu makanan di bandingkan dengan Bar sehingga seseorang yang ingin makan sambil Minum maka Pub adalah tempat yang cocok

Gerald satu-satunya seorang pembisnis muda di usianya yang baru mengingat 20 tahun tampak menganggukkan Kepala nya paham kala Charles menjelaskan tentang usaha Pabriknya yang berada di Abu Dhabi

BackrestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang