Chapture 23

122 6 1
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

______

Sebuah ruangan tertutup yang begitu dingin, dipenuhi dengan alat-alat kedokteran yang teratur dan lengkap, memberikan kesan seperti ruang yang sangat steril dan penuh ketegangan. Dinding-dinding putih yang dingin dan minim dekorasi menciptakan suasana yang hampa, seolah-olah waktu terhenti di sana. Meja-meja perawatan terbuat dari stainless steel, dipenuhi dengan peralatan medis yang bersinar, seakan menunggu untuk digunakan. Udara di dalam ruangan terasa berat, setiap desah napas terdengar lebih keras, seiring dengan detak jam yang terus berdetak pelan.

Lampu neon yang terpasang di langit-langit memancarkan cahaya dingin, menciptakan bayangan yang tajam di setiap sudut. Bau antiseptik yang tajam memenuhi ruangan, menambah kesan klinis dan steril. Di satu sisi, ada peralatan yang tampaknya belum tersentuh, menunggu saatnya digunakan, sementara di sisi lain, ada kursi periksa yang tampak kosong, seolah-olah siap menyambut pasien yang penuh harapan atau ketakutan.

Ruangan ini bukan hanya tempat perawatan medis, tetapi juga menjadi simbol dari kesepian, ketegangan, dan rasa takut yang mungkin dirasakan oleh mereka yang berada di dalamnya.

Charles dengan teliti mulai membedah dada Alinta untuk di pasangkan sebuah Chip yang di bantu oleh Morgan.
Tidak ada sedikitpun keringat yang keluar dari tubuh Charles dan Morgan, bahkan Charles pria itu mengoperasikan pasiennya tanpa rasa gugup dan takut.

5 jam akhirnya berlalu, mereka berdua telah berhasil menciptakan sebuah manusia yang akan menjadi layaknya sebuah Robot.

Morgan mulai melepaskan semua pakaian medisnya begitupun dengan Charles pria itu langsung memerintahkan bawahannya untuk membawa tubuh Aira ke ruangan Khusus.

"Di antara ciptaan mu, mengapa hanya Alinta yang tak kau rubah semuanya? "

Charles yang sedang meminum sebuah coffee hitam terhenti sejenak.

"Hanya dirinya yang membuat ku tertarik"

Morgan tersenyum gentir, ia mengambil sebuah foto seorang laki-laki yang cukup terkenal.

"Apa kau juga akan merubah adiknya? Luiz? "

"Bisa jadi jika dia berontak"

Morgan hanya menghela nafasnya ia pun duduk di sebuah sofa tepat di hadapan Charles.

"Apa ini berkaitan dengan masa lalu mu? "

Charles diam tanpa ekspresi ia seperti tidak mendengarkan lawan bicaranya dan memang tak mau membahas masa lalunya saat ini

Morgan menatap Charles dengan penuh rasa ingin tahu, namun melihat sikap diamnya, ia tahu bahwa pertanyaan itu hanya akan berakhir dengan keheningan. Akhirnya, Morgan melepaskan pandangannya, mengambil secangkir kopi dan duduk diam, menghormati ruang yang diminta oleh Charles.

Beberapa detik berlalu dalam keheningan yang tegang. Charles, yang masih menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong, akhirnya membuka mulutnya pelan, seolah kata-kata yang keluar dari bibirnya adalah hal terakhir yang ingin dia ungkapkan.

BackrestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang