Sandra kira, percakapan semalam itu cuma bercanda.
Tapi ternyata, malam ini, beserta keluarga dan sanak sodaranya, yang namanya Jamal-Jamal itu datang ke rumah.
Membawa cincin.
"Kalau diperkenankan, seperti yang sudah Bapak saya katakan, saya berniat meminang putri Bapak."
Melamar.
Ketika ditanya Bapaknya Jamal, "Neng gimana? Katanya mau sama anak saya?"
Sandra di sofa sana cuma bisa mangap dan meringis.
Shock berat.
Ditanya Bapaknya, "Beneran mau, Sandra?"
Tapi, apa boleh buat.
Rumah pada saat itu begitu ramai. Malu kalau menolak.
Jadi, "Iya, boleh, lah, Pak."
Lagian, bener apa kata orang-orang. Anak Pak Asep ganteng-ganteng.
Termasuk Jamal yang malam ini berdandan rapi dengan kemeja dan celana bahannya, wangi, tinggi, dan kayaknya sih luhur berbudi.
Cocok lah jadi imam. Kayaknya.
"Oke, jadi tanggalnya kapan, Mal?"
"Lebaran, lima hari boleh, Pak."
Busyet! Itu nikah apa jualan tahu bulat?
Dadakan amat?
[]
***
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH, MASA GITU?!
FanfictionGara-gara bapaknya mengadakan tasyakuran di rumah tepat sehari setelah Sandra wisuda sarjana satu manajemen, di antara para tetangga yang diundang, ada satu yang .... "Neng, nikah sama anak Bapak mau, nggak?" by linasworld